Saat di dalam aula, Bara dan Pradita duduk bersebelahan. Ia merasa nyaman duduk di dalam aula yang terasa sedikit lebih hangat dari semalam karena sinar matahari pagi tepat memasuki jendela aula.
Pradita melihat ada beberapa anak kelas sebelas A yang akan bertugas untuk menyanyi hari ini. Melihat hampir beberapa anak diberi tugas untuk bernyanyi oleh Pak David membuat Pradita jadi berpikir bahwa ia juga mungkin akan kebagian tugas.
Pradita mencoba mengenyahkan pikiran itu. Bukannya ia takut untuk tampi ke depan, tapi suaranya itu tidak begitu bagus. Ia bisa mempermalukan dirinya sendiri jika sampai maju ke depan dan bernyanyi seperti itu.
Untuk mengisi waktu luang, Pradita mengedarkan pandangannya ke sekitar sambil melihat-lihat kursi yang semakin lama semakin penuh dengan anak-anak. Mereka semua duduk bebas di mana saja sesuka hati, tidak ada batasan kelas sepuluh, sebelas, dua belas.
"Bar, kamu gak barengan sama anak-anak kelas dua belas yang laen?" tanya Pradita iseng.