"Hai," panggil sang wanita.
Bara menautkan alisnya dan kemudian memalingkan wajahnya. Ia tak berani menyapa balik wanita itu karena ia tidak mau ikut campur pada permasalahan pamannya. Jadi, ia berjalan lurus terus menuju ke kamarnya.
Tiba-tiba, sang wanita bergerak cepat dan memblokir jalan menuju ke kamarnya.
"Buru-buru amat?"
"Permisi, Mbak. Saya mau lewat," ucap Bara tanpa melihat wajah wanita itu sedikit pun.
"Kamu keponakannya Mas Rinaldi kan?" ucap wanita itu sambil memiringkan kepalanya. "Gak usah takut sama aku. Tenang aja. Aku gak akan ngigit kok. Nama kamu siapa?"
Bara menoleh ke arah wanita itu dan menyadari jika ternyata wanita itu masih muda, usianya mungkin sekitar awal dua puluhan.
"Adi," jawab Bara asal.
"Oh, hai Adi. Namaku Andin. Kita sama-sama dari huruf A ya." Andin terkikik genit. "Kamu ganteng banget sih, persis kayak om kamu."
Bara yang kini berubah namanya jadi Adi memasang wajah masam dan tidak mau melihat ke arah wanita itu lagi.