"Aku akan bekerja keras dan membayar hutang-hutang keluarga kita. AKU TIDAK MAU MENIKAH!" Agnes berteriak histeris dan berlari ke dalam kamarnya. Papa dan mama tidak ingin memaksakan kehendaknya, namun nyawa mereka berdua ada ditangan sang anak.
Namun, akhirnya keteguhan Agnes menolak pernikahan paksa itu luluh juga. Mamanya sakit keras dirumah namun tidak bisa mendapatkan perawatan dari rumah sakit. Sementara, papanya nyaris bunuh diri dengan mengiris pergelangan tangannya memikirkan kemelut ekonomi dalam keluarganya. Beruntung, nyawa papanya berhasil diselamatkan dengan dibawa ke rumah sakit.
Agnes pasrah dan menangis setiap malam. Dia masih belum rela menyerahkan hidupnya ke tangan pria yang usianya lebih dewasa daripada dirinya, ditambah lagi pria itu terkenal dengan kekejamannya terhadap semua saingan bisnisnya. Agnes belum tahu wajah pria itu dan dia juga tidak mau tahu.