"Ayo naik!" Perintah Dewan pada Zalfa. Wanita itu akhirnya tersadar dari lamunannya. Dia kemudian duduk di belakang.
"Kenapa di belakang? Sini di depan." Dewan kembali bersuara, memerintahkan Zalfa untuk duduk di depan.
"Enggak apa-apa, kan ada pa-teman Lo. Santai aja, Gue lebih nyaman di belakang. Luas soalnya." Tanpa mendengarkan permintaan Dewan. Zalfa segera mencari posisi yang nyaman.
"Maaf ya lama, soalnya dari klien," ujar wanita itu. Kemudian, dia langsung masuk ke dalam mobil.
"Lagian, udah tahu masih kerja, malah pergi-pergian." Dewan mengomel.
"Biarin aja sih, kan ada kamu yang nganterin." Dewan diam saja. Dia takut terjebak, dalam percakapannya sendiri, sementara masih ada Zalfa di belakang. Dewan melihat ke arah kaca yang ada di depannya, sedikit bagian atas. Zalfa sedang tiduran. Sepertinya, wanitanitu sedang kelelahan.