Ardy nggak paham kenapa ini malah berakhir begini, mereka sekarang duduk bertiga di dalam mobil Giselle dengan si empunya mobil yang nyupirin mereka dan Erza berada di kursi belakang sama dia. Meskipun sekarang Erza udah lebih tenang dari yang tadi tapi tetap aja Ardy masih pusing bahkan dia masih mijitin batang hidung di antara matanya dan berwajah yang menunjukan kalau dia cukup lelah dan ruwet.
"Dy, lo nggak apa-apa? Kok lo kayak yang paling pusing?" tanya Giselle sembari matanya menetap pada objek di dalam kaca spion di mana itu adalah Ardy, manik Giselle bergulir pada cowok di samping cowoknya itu, kalau Erza sih tampak tenang-tenang aja meskipun rona tipis berwarna merah muda terlihat di pipi chubby-nya sampai ke telinga.