Chapter 78: Mengobati Luka

Tapi Ezra enggan menyebut Prambudi di depan Kiki, jadi dia tidak mengatakan apa-apa.

Setiba di perusahaan, sudah satu jam kemudian, karena di tengah jalan, dia melihat banyak gadis muda berbaris di pintu masuk toko es, dan dia meminta Kiki untuk membeli es juga.

Kiki naik ke mobil dan memberinya kembalian dan es yang dibelinya.

"Kau boleh memakannya!" Dia melihat kembaliannya dan tersenyum, "Ini untuk uang jajanmu ... Apa kau ingin berterima kasih padaku?"

Wajah Kiki sedikit memerah, dan dia melihat es krim yang lezat itu dengan bingung.

Dia sedikit enggan makan makanan yang begitu indah.

"Ada apa?" Ezra berbicara dengannya saat mengemudi, tetapi terus melihat ke depan dengan saksama.

Kiki mengerutkan bibir bawahnya dan tidak mengatakan apa-apa.

Ezra melepaskan tangannya dan menyentuh bagian atas kepala Kiki, "Makanlah sedikit saja ... tidak baik makan terlalu banyak!"

Beberapa kata berikutnya mungkin diucapkan ketika dia memikirkan sesuatu, jadi suaranya agak serak.