Dira pulang dulu dengan Brahma siang ini setelah selesai berpamitan pada seluruh karyawan perusahaan bahkan sampai satpam. Air mata Dira jadi tidak bisa terbendung ketika ia berada di dalam mobil Brahma.
Brahma terkekeh. "Sudah.. jangan menangis. Memang begitu Dira rasanya meninggalkan pekerjaan yang kita sayangi. Apalagi niat kita untuk keluarga. Om yakin, setelah ini kamu akan menemukan kebahagiaan yang lain." Ujar Brahma sambil fokus menyetir.
Dira mengangguk seperti anak kecil. Masih terisak dengan tangisannya dan meraih banyak tissu yang berada di atas dashboard. Perasaannya sekarang bercampur. Rasa sedih dan senang menjadi satu.
Sedih karena terpaksa meninggalkan pekerjaannya dan harus ikhlas. Senang karena dirinya dan Abim minggu depan sudah dalam satu rumah setiap hari.
"Makasih ya om.. udah bimbing Dira dan kasih kesempatan buat berkarya di perusahaan yang om Brahma pimpin."