"Ah, iya Put. Saya balik dul--"
"Nadira..." panggil Abim, ketika lelaki itu sudah berada tepat di samping Nadira.
Dira mengatupkan mulutnya langsung dan tak jadi meneruskan kalimat pamitnya tadi kepada Putri. Seolah baru mendengar suara hantu, Dira menoleh ke arah Abim dengan perasaan sedikit horor.
"Eh, hai Mas.." sapa Dira singkat.
Abimanyu tersenyum. Dan senyuman itu bagi Dira sangatlah manis. Dira merindukan senyuman itu. "Apa kabar?" Tanya Abim.
Ingin sekali Dira meneriaki Abim begini, 'Buruk!!! Kabar saya tuh buruk banget Mas!! Ke mana aja sih kamu???!! Kenapa nongol dengan cara begini?? Apa-apaan coba? Saya banyak kesulitan selama ini tauk!!!' Andai saja bisa seperti itu. Ya, andai saja.
"Ra?" Tanya Abim yang melihat Nadira malah melamun.
Dira mengerjap. "Ah, maaf mas maaf. B-baik kok baik."
"Kamu kenapa? Sakit kah?"
Dira menggelengkan kepalanya cepat. "Eng-enggak kok. Gak kenapa-kenapa. Mas Abim gimana kabarnya?"