"Mau gimana lagi, mbak Karin sebaik itu ke gue.. dia kalau ada apa-apa juga selalu ada buat gue. Mama juga kenal baik sama mbak Karin. Apalagi mbak Karin udah sering ngucapin kalimat yang intinya gue harus dateng dan dampingin dia di acara lamarannya. Gue harus dateng Sa.."
Lisa ikut lesuh merasakan perasaan Nadira. "Gue temenin ya.." putusnya dengan melempar senyum yang membuat Dira lumayan tenang.
"Makasih ya.." ucap Dira.
"Iya.. tinggal berapa hari sih lamarannya?" Tanya Lisa.
"Lima hari dari sekarang."
Ya. Waktu dan dunia seolah senang mengetahui semua berjalan terasa cepat. Secepat itu sampai pada hal yang sebetulnya tak ingin Dira hadiri. Menghabiskan bulan Juni dan Juli yang tak begitu mudah sebenarnya, namun ia paksa untuk mudah.
Dira percaya, kelak akan ada masa untuknya bertemu dengan seseorang yang tepat. Juga lebih baik dari Angkasa. Mungkin saat ini Tuhan tidak memberikan orang yang ia inginkan, namun sedang di dekatkan dengan orang yang ia butuhkan.