Raffa pergi. Meninggalkan banyak tanda tanya di dalam kepala gadis yang kini menatap jauh ke luar jendela ruangan. Tak ada yang menemani dirinya lagi. Raffa pergi dari tempatnya selepas memberikan dokumen yang ada di atas meja kerjanya sekarang ini. Davira tak menyangka, manusia bisa berubah secepat itu. Terlalu dini Raffa menyimpulkan keadaan yang ada. Mengatakan bahwa dirinya masih mencintai Adam? Wah! Manusia ceroboh satu itu!
"Nona Davira?" Suara menyela dirinya. Bukan Tuan Raka, namun seorang wanita yang asing wajahnya untuk Davira. Ia masuk berjalan ringan memalui ambang pintu yang tak ditutup rapat olehnya selepas Raffa pergi beberapa waktu yang lalu.