Adam berjalan ringan. Menapaki petak demi petak ubin yang samar memantulkan bayangan tubuh jangkungnya. Ia terhenti sejenak kala netra tajamnya mulai menangkap perawakan gadis cantik yang sedang duduk menyendiri di atas ayunan sisi taman belakang rumahnya. Gadis itu terdiam. Terus menurunkan pandangannya menatap ujung sepatu yang bergesekan kasar dengan rerumputan yang ada di bawahnya.
Adam tersenyum ringan. Melihat bagaimana kondisi sang kekasih sekarang ini, ia paham benar bahwa Davira tak sedang baik-baik saja sekarang. Jika bukan masalah timbul karena keluarga tirinya, maka masalah itu datang dari perdebatan antara sang kekasih hati dengan sahabat sialannya, Arka Aditya.