Download App
23.8% Real Friend

Chapter 5: #5

Memiliki pikiran yang sama

Bukan berarti memiliki perasaan yang sama

                             meritaadeliinaa_                                     

Sesuai dengan janjinya Bryan sudah ada di depan gerbang rumah yuan, ia pun langsung memasuki rumah yuan yang terlihat sepi.

" Assalamualaikum, spadaaaaa apakah ada orang di dalam? " Ucap Bryan sambil memencet bel rumah.

" Iyaa waalaikumsalam, tunggu sebentar !!" Teriakan mama Yuan dari dalam rumah.

Pintu pun terbuka lebar..

" Loh bray, Apa apaan kamu, kamu kira ini rumah kosong ngga ada orang? Terus kamu anggap Tante apaa!! " Cibir mama Yuan

" Hehee, maaf tante yang baik dan cantik, tadi brayn kira rumah ini ngga ada orang, lagian sepi banget sih " jawab Bryan dengan cengirannya.

" Ada ada aja kamu bray, o Iyaa ada apa? Mau jemput Yuan yaa? " Ucap mama Yuan.

" Hehe iya Tan, Yuan nya ada mana ko ngga keliatan " cerocos Bryan.

" Ada tuh di dalam sini masuk dulu " ajak mama Yuan.

" Iya tan " Jawab Bryan.

" Sebentar Tante panggilin Yuan dulu " pamit mama Yuan yang di angguki oleh Bryan.

Di sisi lain...

Yuan sedang menunggu Bryan datang tapi tak kunjung kunjung datang padahal sudah siang.

" Mana sih tuh Curut jangan jangan dia bohongin gue "  cibir Yuan di dalam kamar.

Tak lama kemudian terdengar suara mama nya yang memanggil

" Yuaaan!!, Udah di tungguin Bryan tuh " teriak Mama Yuan.

" Iyaa mah, ngga usah teriak teriak deh mah sakit kuping Yuan " balas Yuan.

" Iya iya sorry baby, tuh dah di tungguin " ucap mama Yuan.

" Iyaa mah, yaelah yang ada Yuan yang nungguin dari tadi " ucap Yuan sebal dan berlalu ke meja makan.

" Itu bekal nya, ini buat sarapan kalian di jalan " ucap mama Yuan yang di beri anggukan oleh Yuan.

" Yaudah, Yuan sama Bryan berangkat dulu ya mah " pamit Yuan.

" Iya, hati hati nak " ucap mama Yuan

Di jalan...

" Bray soryy yaa Lo udah mau jemput gue " ucap Yuan dengan cengirannya.

" Yaelah Lo kek apa aja rumah kita kan deketan, berangkat sekolah pun searah " balas Bryan.

" Iya sihh, o Iyaa nih tadi di bawain mamah buat sarapan di jalan " ucap Yuan sambil menyodorkan roti nya.

" Yauda kita makan bareng, thanks " balas Bryan sambil memakan sarapannya dan di ikuti oleh Yuan.

" Hm " ucap Yuan

*****

Di jalan mereka pun bercerita dan tertawa bersama seakan akan tak peduli dengan sekeliling nya yang tak luput dari penglihatan mereka.

Bagi mereka berjalan kaki adalah rutinitasnya sejak dulu, padahal mereka sudah kelas 12 SMA tapi tak di izinkan untuk membawa kendaraan. Seperti biasa jalanan selalu ramai di pagi hari, banyak pekerja dan anak sekolah berangkat dan melakukan aktifitasnya.

Sesampainya di koridor sekolah banyak siswa siswi yang melihat mereka, ada yang mencibir baik dan ada yang buruk, itu sudah biasa bagi mereka, bagi Yuan mereka itu hanyalah manusia yang tidak memiliki kepentingan hidup yang selalu ikut campur dalam urusan seseorang.

" Bray nanti pulang sekolah Lo jangan tungguin gue ya" ucap Yuan yang menatapnya.

" Lah kenapa, Lo mau kemana emang? " Tanya Bryan.

" Ya ngga papa gue ngga mau di cap jelek sama orang, Lo kan pacar Nesya masa jalan bareng sama gue " cibir Yuan.

" Yaelah Lo selalu gitu, Lo kan sahabat gue jadi jan... ucapan Bryan terpotong karena tiba tiba ada yang memanggil Bryan dari arah belakang.

" Bryaaaaaannn!!! " Teriak Nesya

Yuan pun memutar bola matanya jengah dengan tingkah lakunya.

" Kenapa kamu teriak teriak, emang ngga malu di liatin orang? " Ucap Bryan.

" Abis kamu asik banget sama dia " tunjuk Nesya dengan tatapan sinis ke Yuan.

" Nesya Yuan itu sahabat aku dari kecil jadi kita emang gini " balas Bryan.

" Tapi ko kamu berangkat sama dia terus sih sayang " ucap Nesya mendramatisir.

" Aku udah janji sama Yuan tadi malam " balas Bryan seadanya sambil mengacak rambut Nesya.

Yuan yang melihat drama mereka berdua bergidik jijik.

" Apaan coba pagi pagi udah drama aja, pake sayang sayangan segala dih alay " cibir Yuan di dalam hati.

" Yaudah gue duluan Bray, jagain princess alay loo " bisik Yuan kepada Bryan yang di beri tatapan sinis nesya.

" Ngomong apaan dah Lo " ucap Bryan.

" Byeee cantik " lambai Yuan ke nesya.

Seusai Yuan pergi Nesya berbincang bincang bersama Bryan. ya iyalah sama siapa lagi dasar author:-)

" Bryann, Emang bener yang di bilang Yuan kalo aku cantik? " Tanya Nesya.

" Iyaa kamu cantik, yauda yuk kelas " ajak Bryan yang lagi malas berdebat dan diberi anggukan oleh Nesya.

Di kelas ..

Kelas Yuan sedang ramai memperbincangkan lomba pentas musik yang akan di adakan seusai ulangan semester ganjil, padahal masih 2 Minggu lagi tapi mereka semangat empat lima untuk mengikutinya.

" Eh neng Yuan, ngapain berdiri di depan pintu sini masuk " ucap vino raja receh.

" Bukan urusan Lo " balas Yuan malas

" Yaelah neng Yuan, jangan galak galak nanti Abang tambah suka looh " ucap vino yang di balas kekehan oleh teman-temannya.

" Eh eh kenapa ini kok rame sekali " ucap Bu nur, guru agama mereka yang terkenal baik.

" Ngga papa ko buk, lagi becanda aja " jawab Farhan selaku ketua kelas.

" Yasudah kita lanjut pelajaran hari ini " ucap Bu nur sambil menerangkan di depan.

****

Jam demi jam berlalu.. hingga tepat bel pulang sekolah berbunyi, siswa siswi pun berhamburan keluar kelas menuju gerbang dan pulang ke rumah masing masing.

Seperti halnya dengan yuan, yuan Sekarang pun berjalan menuju gerbang sekolah tak lama ada yang memanggil nya.

" Yuan " teriak bryann dan Yuan yang merasa dirinya terpanggil berhenti.

" Gue? " Ucap Yuan sambil menunjuk dirinya sendiri

" Ya iyalah Bambang siapa lagi " jawab bryann jengah

" Kenapa? " Ucap Yuan

" Lo serius pulang sendiri? " Tanya Bryan.

" Yaiyalah, Kenapa? Lo khawatir sama gue?  " Cibir Yuan sambil terkekeh geli.

" Serius gue nanya yuan, ya iyalah gue khawatir nanti Lo hilang gue di marahin Tante " jawab Bryan mendramatisir.

"  Duarius bryann.." balas Yuan mencubit pipi Bryan gemas.

" Jangan khawatirin gue bray, gue ngga papa sendiri jugaan gue mau mampir ke toko kueh mamah " ucap Yuan meyakinkan Bryan.

" Hemm yaudah deh kalo gitu, yauda kalo gitu gue duluan ya bye " ucap Bryan sambil mengacak rambut Yuan.

" Iya, yaudah sono " balas Yuan yang di angguki oleh Bryan.

Di jalan mereka pun pulang dengan tujuan masing masing.

Sesuai dengan perkataan Yuan, Yuan pun ke toko kueh sang mamah dan beristirahat disana.

Heyhayyy!!! Up lagi nih

Jangan lupa follow akun aku ya guys tinggalkan jejak dengan memberi vote cerita ini

Vote kalian sangat berharga buat aku, seenggaknya  buat semangat untuk nulis cerita ini

Byee guys


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C5
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login