Download App

Chapter 221: Jodoh

Nino Wasik membuat sarapan keesokan harinya. Ayah dan ibunya turun bersama dalam diam. Yang satu segar, dan yang lainnya suram. Nino Wasik memberi ciuman selamat pagi di wajah Anya dan bertanya pada Radit Narendra sambil tersenyum.

"Ayah, apakah kamu tidur nyenyak tadi malam?"

Suaranya tidak dewasa dan ekspresinya khawatir, mata Radit Narendra tenggelam, dan dia menjawab dengan kaku, "Tidak!"

Mengangkat matanya dan melihat Nona Wasik dengan tajam layak nya dengan beberapa pisau, Nino Wasik seperti melihat pisau terbang di matanya terus-menerus menembak, tetapi ibunya meminum bubur dengan acuh tak acuh dan bertanya sambil tersenyum, "Sayang, masakannya tidak cukup buruk, lain kali tinggalah lebih lama."

Nino Wasik, "... Aku tahu."

Terlalu kuat! Menyembah!

Radit Narendra menyipitkan matanya dan berkata, "Kamu ingin makan apa dan melakukannya sendiri, mengapa aku harus memesan anak saya?"


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C221
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login