Download App

Chapter 139: Kenyamanan

Ada ketegangan dan rasa malu yang aneh di suasana itu, hening...

Hanya mendengar terengah-engah keras satu sama lain, Anya Wasik mengertakkan giginya karena kesal, ingin menemukan sepotong tahu untuk dipukul, dengan malu membenamkan dirinya ke dalam pelukan Radit Narendra, tersipu ...

Terperangkap di tempat tidur, begitulah rasanya.

Anya Wasik menggertakkan gigi, bau sialan, dia tidak datang lebih awal, dan tidak datang terlambat. Dia hanya terjebak di simpul ini dan datang. Keduanya dibakar oleh nafsu dan keinginan, dan dia seperti baskom berisi air dingin, tiba-tiba dituangkan.

Semua pikiranku hilang!

"Ayo lanjutkan!" Di tengah keanehan itu, Radit Narendra berkata dengan parau, lalu mencondongkan tubuh lagi dan mencium bibirnya. Dia tidak bermaksud untuk berhenti sama sekali. Untuk berhenti dalam situasi ini, seberapa banyak pengendalian diri diperlukan, sangat tidak manusiawi.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C139
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login