Download App

Chapter 33: I don't Want (33)

beberapa hari kemudian**

Paradise Night Club. YONGSAN- SEOUL.**

Eunhyuk terlihat bingung saat dia mengikuti langkah Kwon Yunho rekan nya, dan seorang pria yang mengaku memiliki bukti penting soal kasus pembunuhan Mon Jishin.

"Kamu bilang informasinya akan kamu berikan? Kenapa malah membawa kami ke sini?"

"Tuan tuan~ pemilik Club malam ini bernama madam Vanessa, dia menjadi saksi kunci akan kasus ini" Wajah Eunhyuk makin bingung, seorang wanita cantik dengan gaun merah menyala masuk, jika di teliti umurnya sekitar tiga puluh tahun dan dia sangat seksi.

"Selamat malam, apa anda berdua mencari saya?" Wanita itu berujar dengan pria tua di depan nya namun ekor matanya melirik ke arah dua jaksa muda tampan yang diam saja menjadi penonton.

"Ehm mereka ini dua jaksa dari kejaksaan Yongsan, mereka ingin bicara dengan anda nyonya, soal tuan Kim Jeha yang sering datang ke tempat ini"

"Oh tuan Kim Jeha? Dia memang menjadi pelanggan tetap Club malam kami beberapa tahun ini" Jelas madam Venessa

"Sudah berapa lama?" Tanya Eunhyuk langsung. "Eum sekitar hampir tiga tahun, memangnya kenapa tuan jaksa?" Jawab wanita itu.

Dua jaksa tampan itu langsung saling bertatapan, agak bingung dan terkejut jika pengusaha bersih seperti Kim Jeha sering keluar masuk ke club malam yang menyediakan wanita penghibur hasrat seks.

"Apa dia ke sini untuk menjamu Klien atau minum minum saja?" Yunho mulai melakukan penyelidikan. "Ehm iya~ tapi biasanya dia juga minta di sediakan wanita di kamar atas juga" Eunhyuk terkejut, pantas saja rumah tangga pria itu selalu gagal karena dia hobi main wanita malam begini.

"Silahkan di minum dulu tuan tuan, minuman nya sudah datang" Eunhyuk keheranan karena dia ke sini tak memesan minuman apapun tadi, kenapa tiba tiba ada pelayan yang menyuguhkan Wine di meja untuk mereka.

"Maaf nyonya, tapi hidangan nya ini berlebihan, kami berdua belum pesan minuman" Tolak Eunhyuk langsung

"Tidak masalah kok, karena kedua jaksa datang jauh jauh silahkan di nikmati ini semua saya traktir" Yun Ho terkekeh menerima gelas wine yang di sodorkan padanya dan menawari teman nya.

"Rasanya jahat sekali jika menolak pemberian dari wanita cantik, ayolah jaksa Lee kamu seperti tak pernah minum Wine saja" Ejek Yunho. "Cih~ aku nanti menyetir dan itu bahaya jika aku minum alkohol, Nara juga bisa ngamuk jika tahu aku mabuk" Tolak Eunhyuk lagi dengan malas.

Bibir Eunhyuk berdecak, namun minuman lain datang berupa jus jeruk dan di sodorkan di depan jaksa Lee itu.

"Silahkan, anda bisa minum kok jika jus jeruk saja kan, jangan di paksa jika pak jaksa tak suka alkohol"

"Terima kasih madam, maaf saya jadi merepotkan" Eunhyuk meneguk jus jeruk itu tanpa curiga, dia tak melihat wajah pria tua bernama Han Sejong dan madam Vanessa yang tersenyum puas melihat dua jaksa itu tengah menikmati minuman nya.

*

*

beberapa jam kemudian masih di club malam**

Eunhyuk melenguh dengan kepala yang berat bagaikan tertimpa berton ton batu, dan membuat dia jadi susah untuk duduk.

"Ngh~ aku dimana ini?" Lelaki itu terkejut karena tiba tiba dia telah berpindah ke sebuah ranjang King Size dalam kamar yang cukup mewah, dan harum aromaterapi citrus.

"Astaga apa yang terjadi? Ya tuhan di mana aku?" Eunhyuk tersentak kaget, dia langsung terlonjak setelah mengintip di balik selimut jika tubuhnya telanjang bulat tanpa kain apapun, dan seluruh atribut di tubuhnya bahkan kini berceceran di lantai. lengkap dengan revolver nya yang masih berada di dalam bag shoulder nya.

"Oh shit~ apa yang sudah mereka lakukan padaku?! Ah kenapa aku tak ingat apapun?" Eunhyuk buru buru bangun dan memakai kemeja putih nya juga celana hitam nya yang berceceran di lantai lalu menyambar senjata api andalan nya, kemudian membereskan semua atribut milik nya yang lain.

Eunhyuk menyelinap keluar dari club elit itu, dengan kepala yang masih pusing dan berusaha keluar dari lubang neraka yang menjeratnya tadi. Dia medial ponsel jaksa Kwon Yunho yang malah tak aktif dan mengumpat pelan, untung saja mobil Porsche putihnya masih terparkir di halaman depan parkiran bangunan club malam itu.

"Brengsek!! Orang orang di club malam itu sengaja menjebak ku argh~ siapa sebenarnya dalang nya? Sial, kenapa aku jadi lengah begini?!" Eunhyuk mengerang kesal dengan wajah masih merah menahan sisa efek dari obat perangsang dan obat tidur yang di masukkan ke dalam minuman nya tadi, Eunhyuk berusaha menyetir mobil nya dengan benar, secepatnya sampai di rumah nya dan mengguyur tubuhnya dengan air dingin.

Untung saja dia menyimpan dua kotak susu strawberry dalam dashboard mobilnya, dan sembari menyetir lelaki itu membuka kemasan susu nya, meminum susu kegemaran nya untuk menetralisir alkohol dan obat obat iblis yang ada di tubuh nya.

*

*

esok nya___

Kantor kejaksaan Yongsan Seoul**

Eunhyuk langsung masuk ke sebuah pintu berkaca gelap gedung kantor nya, dia terkejut karena di dalam sana ada Xiah Junsu juga di ruangan itu yang tengah sengaja menunggu nya.

"Kalian sepertinya sengaja berkumpul semua di sini ada apa hm?"

"Hyung, ada berita buruk dan semoga saja dia bukan pengkhianat tim kita" Eunhyuk menaikkan alisnya heran, dia duduk di kursi dan menatap Henry yang menyodorkan potongan proyektil peluru yang Eunhyuk berikan untuk di selidiki oleh ahli komputer dan sains itu.

Eunhyuk mendapatkan benda itu saat berada di TKP pembunuhan Mon Jishin.

"Ada pengkhianat di team kita, dan aku mencurigai detektif Jung Jina" Kyuhyun berujar tajam.

"Apa katamu Kyuhyun-ah??" Eunhyuk menggeleng tak percaya, dia mengenal seperti apa Jung Jina itu, dia juga tahu wanita itu lebih memilih tak menerima cinta dari Lee Donghae setelah kematian inspektur Kim Yesung, jadi sedikit pun Eunhyuk tak percaya soal ini.

"Bagaimana kalian bisa menyimpulkan hal gawat ini? Menuduh seseorang berkhianat harus ada bukti kuat inspektur Xiah, jika memang detektif Jung pengkhianat kita harus punya bukti" Junsu yang di panggil mulai memaparkan argumen nya.

"Dia ikut ke kantor kepolisian Apgujeong malam itu bersama Kim Jeha, untuk penyelidikan sebagai wakil tim high criminal, dan dia menyimpan benda ini diam diam~"

"Apa ini?" Tanya Eunhyuk kaget.

"Seharusnya dia memberikan ini pada kepolisian, tapi dia menyimpan nya dan Henry menemukan di laci meja nya setelah membuka kunci nya" Eunhyuk mengamati sebuah buku lusuh yang cukup mengundang kecurigaan nya, karena ada bercak darah di kertas nya.

"Memo~ dan kami menemukan tulisan tangan itu adalah tulisan Mon Jishin yang dia tulis sebelum wanita itu tewas tentu saja, jadi karena memo ini kami mencurigai detektif Jung" Jelas Junsu.

"Itu sebuah alamat Hyung, pasti lokasi penting" Kyuhyun memotong dan saat Eunhyuk membaca memo itu, mata mono nya ikut mengejap tak percaya.

"Brengsek~ ini alamat club malam itu, kenapa Jina bisa tahu club itu dan dia menyembunyikan nya dari semua orang?" Dewa batin Eunhyuk berteriak resah, berarti Jung Jina juga tahu soal club malam itu, di mana Eunhyuk pernah di jebak sebelum nya.

"Aku tahu tempat ini, paradise night club" Eunhyuk mengangguk pelan dengan cemas.

"Hah apa?!?!" Kyuhyun langsung memekik, dia menutup bibirnya karena jaksa Cho itu kelepasan kaget. "Yak Hyung!! Kamu tak terlibat sebagai pengkhianat TEAM juga kan??!!!" Teriak Kyuhyun karena mulai mencurigai Eunhyuk juga.

*

*

Baru saja Eunhyuk masuk ke gedung tempat kerjanya di mana setiap hari dia di sibukkan dengan berbagai macam kasus di kota itu. Eunhyuk sudah harus bertemu dengan wanita satu ini lagi, yang selalu membuat mood nya buruk karena perilaku tak tahu malu pemilik nama Cathy Choi Smith itu.

Sepagi ini dia dengan percaya dirinya datang ke ruang kerja wakil kejaksaan itu, dan melancarkan rencana busuk nya.

"Tak ada penawaran lagi, tolong jangan mencari saya dengan penawaran aneh yang kau buat nyonya Choi Smith! Pergilah!!" Bentak Eunhyuk jengah.

"Apa jaksa Lee yakin? Berarti kamu lebih suka isi amplop ini sampai pada keluarga mu atau istri mu?? Dan meledak seperti BOM yang keras, duarr.....~"

"Apa maksudmu hah? Apa kamu sedang mengancam ku nyonya" Firasat jaksa Lee jadi tak enak, dengan senyum tersungging di bibirnya wanita cantik dengan rambut panjang nya itu mendekat dan menunjukkan satu lembar foto yang dia tarik dari dalam amplop.

"Aku rasa istrimu akan langsung minta cerai setelah melihat ini, hehehe bukan kah foto ini sangat panas?" Desah Cathy dengan licik.

"Kamu!? Benar-benar brengsek kamu!?" Wajah jaksa tampan itu Jadi merah padam padam, dia megegat gigi nya dan memejam, menahan amarah yang hampir saja meledak apalagi perempuan di depan nya malah tertawa senang.

"Ingat bukan soal kejadian malam itu? Di Night club Paradise dan kamu meniduri seorang perempuan, dan itu saya~ ouh kamu bahkan bermain sangat panas jaksa Lee"

"Kamu yang merencanakan semua ini kan? Brengsek~ kamu yang memberiku obat laknat itu, kamu benar benar wanita licik nyonya Choi Smith!!"

Eunhyuk merampas lembaran foto itu, keningnya berkerut kesal karena gambarnya yang berada di sana, dan sialnya dia bertelanjang dada lalu berada di bawah tubuh telanjang wanita di depan nya yang sedang memainkan kejantanan nya.

"Sssh~ aku masih ingat bagaimana kita bercinta dengan panas malam itu, kamu menakjubkan, ehm~"

"Apa mau mu Nyonya Cathy Choi Smith?" Eunhyuk yakin wanita di depan nya ini adalah tipikal nekat yang takkan berhenti sebelum semua ambisinya tercapai.

"Mudah saja, penawaran ku tidak sulit kok, berhenti ikut mengurusi Kasus Kim Jeha mantan suamiku, dan bantu aku memenangkan kasus tanahku di pengadilan"

"Hanya itu saja kan?"

"Eum hanya itu saja kok, mudah bukan? Tapi ada satu lagi syarat lain nya~" Mata mono Eunhyuk sontan mendelik tajam, saat wanita cantik itu mendekatkan wajah nya dan berbisik seduktif.

"Aku tunggu nanti malam di apartemen ku, aku ingin tidur semalaman dengan mu jaksa Lee. kamu ingat kan alamat apartemen ku? Jika tidak mau, aku bisa melakukan apapun termasuk membuat foto itu menjadi skandal yang akan mengguncang Yongsan ini"

"Jam berapa nanti malam?"

Tenggorokan Eunhyuk tercekat saat menanyakan nya, demi apapun, sumpah dia tak ingin terjerumus makin dalam pada wanita iblis ini, lalu selingkuh di belakang Nara, Eunhyuk tak mau berkhianat dari Nara, tidak Eunhyuk tak sanggup membayangkan bagaimana hidupnya jika di tinggal Nara.

"Jam sembilan malam~ dan kamu baru bisa pergi dari tempatku setelah kita main dengan puas jaksa Lee, aku akan menepati janji ku juga" Ujar Cathy membelai dada bidang lelaki di depan nya.

Wajah Eunhyuk mengeras dengan rahang nya yang kaku makin menakutkan, kedua mata nya melotot tajam namun dia tak berdaya dan hanya mampu meremas keras kedua tangan nya.

"Siapkan kondom~ aku tak sudi melakukan nya tanpa itu, dan satu lagi....jangan sampai ada yang tahu soal ini" Sergah lelaki itu mengangguk setuju dan Cathy tertawa kecil, astaga dia merasa jaksa Lee ini benar benar menarik ganteng, dan Casanova, melebihi mantan suami nya bahkan pria selingkuhan nya dulu, apalagi jaksa Kwon Yunho, dia baru sadar jika jaksa Lee yang susah di taklukan memiliki satu kelemahan dan itu istri nya.

"Soal itu aku jamin beres jaksa sayang" Ujar Cathy dengan sumringah

"Dan ini yang terakhir~ jangan memintaku tidur bersama mu lagi setelah ini, aku ingin kamu menyiapkan surat bersegel berisi pernyataan janjimu, jika kamu berani mempermainkan aku, tanggung sendiri akibat nya!"

"Eum baiklah, aku janji.....aku tunggu nanti malam, hehehe~ kondomnya juga pasti siap" Eunhyuk hanya diam, termasuk saat pipi nya yang telah memerah di kecup genit wanita itu, setelah pintu ruangan nya tertutup dia melempar keras vas bunga di meja, termasuk juga gelas berisi kopi nya yang masih panas dan baru di hidang kan sekretarisnya tadi.

"Brengsek!!" Erang lelaki itu.

"Aku belum pernah menghadapi serigala betina seperti ini?" Teriak Eunhyuk setelah puas mengacak-acak isi meja kerjanya.

Eunhyuk melonggarkan dasi hitam nya gemas, kepalanya berdenyut ketika dia meremas rambut hitam nya dengan bayangan Nara, dan Jisung putra kecilnya yang tersenyum padanya.

"Maafkan aku Nay~ aku ingin kamu dan Jisung tetap baik baik saja, termasuk rumah tangga kita, pekerjaan jadi jaksa sungguh sulit aku baru tahu, ah sial!! Andai saja aku bisa membunuh jalang itu....." Eunhyuk menghela nafasnya, ini salah nya dan malah akibatnya bisa gawat seperti ini, prinsip hidupnya yang selama ini membela si lemah dan menegakkan keadilan seakan harus dia buang jauh jauh, karena ancaman wanita menakutkan itu.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C33
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login