Shil tersenyum memandangi seseorang yang berada di hadapannya saat ini. Orang yang begitu dicintainya tersebut sehingga kini ia benar-benar beruntung karena dirinya bisa memiliki seorang ayah seperti dirinya itu.
"Papa," panggilnya dengan senyum yang tidak pernah luntur. "Mama kemana?"
Arzani yang mendengarnya pun langsung menghela nafas sebelum akhirnya mengangguk menberikan sebuah senyuman kepada anak gadisnya itu.
"Mama kayanya lagi jalan-jalan sebentar sekitaran Rumah sakit."
"Oh, gitu, ya."
Pria tersebut pun menganggukkan kepala dengan senyum yang dipaksakan. Ia terpaksa harus memberikan sebuah alasan seperti itu karena dirinya yang tidak mau membuat anak gadisnya itu bersedih.
"Kak Alfiz ikut sama Kak Yashel?" tanya Shil.
"Papa nggak tahu, mungkin kali, ya."
Bertepatan dengan itu, suara pintu pun terbuka memperlihatkan seorang laki-laki yang begitu dikenalinya tersebut baru saja memasuki ruangan.
"Loh, Kak Alfiz?" ujar Shil dengan keterkejutannya itu.