"kamu masih mau mengobati aku..., kenapa kamu masih mau. padahal aku telah menya
kiti kamu." kata Devano yang membuat Hulya menatap kearah Devano.
"aku tidak egois dan aku sadar ini semua salah aku. lagi pun itu hak kamu dan seharusnya aku memang harus tahan dengan semua ini. bukan kah dulunya juga kamu sering begini bukan." kata Hulya dan masih mengobati tangan Devano yang terluka itu.
Devano diam saat Hulya mengatakan seperti itu, betapa kuatnya hati Hulya bisa menerima kenyataan yang sudah nyata di depan matanya itu.
"sudah..." kata Hulya dan melepaskan tangan Devano.
setelah itu Hulya bangkit daru duduknya untuk keluar dari kamar Devano, karena ingin membiarkan Devano sendirian dulu.
"mau kemana..." kata Devano saat melihat Hulya yang melangkah kakinya menuju keluar pintu kamar Devano.
"membiarkan kamu istirahat." kata Hulya tanpa membalikkan badannya.
"aku ingin istirahat bersama kamu." kata Devano yang membuat Hulya masih berdiri di depan pintu kamar Devano itu.