Download App
10.12% suamiku psikopat / Chapter 42: suamiku psikopat 41(apa yang terjadi)

Chapter 42: suamiku psikopat 41(apa yang terjadi)

Ketika Devano bangun dia sangat kaget karena melihat hulya tidak tidur dengan dirinya malah tidur di sofa buka tidur di kasur bersamanya.

"Ah... Jam berapa sekarang." kata Devano sambil memegang kepalanya.

Devano langsung melirik jam di dindingnya, ternyata jam nya baru menunjuk angka 3:30.

"Bentar lagi subuh." kata Devano.

Devano langsung menghampiri hulya dan langsung menggendong hulya ala bridal style.

"Kenapa kamu tidur di sofa sih hulya,terus apa yang terjadi ya." kata Devano sambil meletakkan hulya di kasur, hulya yang merasa tidurnya terganggu pun langsung terbangun.

"Dev.... Apa yang kamu lakukan." kata hulya.

"Memindahkan kamu tidur,dari sofa ke kasur." kata Devano.

"Jam berapa sekarang." Kata Hulya.

"Hampir jam 4." Kata Devano.

"Oh..." kata hulya langsung bangkit dari tidurnya dan mengikat kembali rambutnya.

"Kamu mau kemana." kata Devano.

"Ke kamar ku." kata hulya.

"Ngapain." kata Devano.

"Sholat." kata hulya ketus.

"Kenapa gak di sini aja." kata Devano.

"Tempat ini menjijikan, yang tidak akan sah jika di bawa untuk sholat." kata hulya.

"Apa nya yang menjijikan,ini bersih sekali." kata Devano.

"Ck coba pikirkan sendiri." kata hulya dan langsung keluar dari kamar jahanam itu.

SKIP:

Sekarang hulya sedang berkutik di dapur bersama Ica dan para maid lainnya.

"Nona hari ini menunya apa." Ica bertanya kepada hulya,karena biasanya hulya yang selalu menentukan menu masakan nya.

"Hmz... Sayur lodeh,ayam goreng dan ayam lempah kuning." kata hulya.

"Ayam lempah kuning...., Gimana masak nya." kata Ica.

"Biar saya saja yang masak ayam kuning dan sayur lodeh ya, kamu goreng ayam saja dan tambah sama salad buah untuk di makan waktu santai." kata hulya.

"Baik nona,oh iya nona apakah semalam nona tidur nyenyak." kata ica sambil terkekeh,Ica dan hulya memang akrab.

"Sangat nyenyak Ica, bahkan saya tidurnya saja mimpi indah." kata hulya.

ketika Ica ingin menjawab perkataan hulya ternyata Devano datang menghampiri mereka dan langsung memeluk hulya dari belakang.

"Good morning sayang." kata Devano sambil mengendus-endus pundak hulya, para maid yang melihat adegan romantis sepagi itu hanya bisa mengulum senyumnya.

"Good morning." kata hulya.

"Hari ini masak apa." kata Devano.

"Sayur lodeh,ayam goreng,ayam lempah kuning dan salad buah." kata hulya.

"Oh aku bantuin ya." kata Devano.

"Gak usah Dev..., mendingan kamu langsung duduk di meja makan sambil menunggu makanan nya matang,karena sebentar lagi masakan nya matang." kata hulya.

"Ck oke kali ini aku gak bantuin kamu,oh iya nanti aku mau nanya sesuatu sama kamu." kata Devano sambil melepaskan pelukannya dari hulya.

"Nanya apa." kata hulya.

"Nanti aja." kata Devano.

"Mampus aku kalau sampai Devano menanyakan masalah itu,aku harus jawab apa. Pasti Dev rada pusing karena terlalu banyak mencium obat tidur nya." kata hulya dalam hati.

"Nona mikirin apa." kata Ica.

"Ah tidak,aku tidak mikirin apa-apa." kata hulya dengan gugup.

setelah itu hulya melanjutkan kegiatan memasak nya, setelah masakan nya matang semua hulya langsung menyiapkan nya di meja makan dan menatanya dengan rapi. Setelah semuanya tertata dengan sempurna Ica langsung pergi dari meja makan dan tinggal lah hanya ada hulya dan Devano.

Devano dan hulya pun memulai ritual makan nya , setelah selesai makan Devano langsung menanyakan apa yang ingin dia tanyakan tadi kepada hulya.

"Hulya jawab aku dengan jujur, apa yang terjadi semalam." kata Devano.

"Maksudnya." kata hulya bertanya balik.

"Apa yang terjadi semalam, apakah aku sudah mengambil keperawanan kamu." kata Devano.

"Apa sih Dev yang kamu bicarakan,itu tidak akan terjadi lagi pula kamu semalam gak ngapa-ngapain aku kok." kata hulya berbohong.

"Kamu yakin." kata Devano.

"Ya... Ya_kin,emang kenapa sih." kata hulya.

"Pasalnya semalam aku sudah menyentuh mu bahkan aku sudah meninggalkan bekas di leher kamu, terus habis itu aku lupa apa yang terjadi." kata Devano.

"Mungkin itu hanya mimpi kamu Dev.." kata hulya dengan gugup.

"Kamu yakin aku gak ngapa-ngapain kamu hulya." kata Devano.

"Ck yakin... Kenapa sih gak percaya banget." kata hulya kesal.

"Oke." kata Devano sambil berangkat menuju hulya.

"Kamu mau ngapain." kata hulya.

"Membuktikan bahwa aku atau kamu yang benar." kata Devano.

"Ya Allah mampus aku...,aku lupa lagi menutup bekas itu dengan bedak." kata hulya dalam hati.

Devano pun langsung mendekat ke arah hulya dan mengangkat hijab pasmina hulya di atas dada dan terpampang jelas sudah bekas karya Devano semalam.

"Ini apa." kata Devano yang sudah emosi.

"Itu bekas gigit nyamuk." kata hulya berbohong.

"Waw keren ya nyamuknya,bisa bikin bekas sebagus ini." kata Devano sambil menyentuh bekas karya nya semalam.

"Apanya yang bagus ini sakit tau,kamu lihat sudah ungu kayak gini warnanya." kata hulya kesal kepada Devano, bisa-bisanya Devano bilang itu bagus.

"Sekarang jawab aku dengan jujur hulya..., Apa yang terjadi selanjutnya dan apa yang telah kamu lakukan sama aku." kata Devano sambil mencengkram dagu hulya dengan kuat.

"St... Sakit Dev, kamu menyiksa ku lagi." kata hulya.

"Jawab hulya." kata Devano membentak hulya.

"Oke aku jawab tapi lepasin dulu tangan kamu." kata hulya.

Devano langsung melepaskan cengkeramannya dari dagu hulya.

"Setelah kamu membuat bekas ini di leher ku,kamu mencium aku supaya aku tidak menangis, tapi...." kata hulya.

"Tapi apa." Kata Devano yang memotong perkataan hulya karena dia tidak sabar.

"Tapi kamu malah tidur bukan melanjutkan nya lagi." kata hulya dengan malu-malu.

"Apa kok bisa." kata Devano.

"Mana aku tau,mungkin kamu terlalu capek." kata hulya.

"Terus aku tidurnya kayak Gimana." kata Devano.

"Kamu tidurnya tengkurap menindih badan aku yang kerempeng ini,sambil ngorok lagi." kata hulya dan di akhiri dengan kekehan.

"Apa.... Ngorok." kata Devano dengan wajah malu.

"Iya..., Mungkin karena kamu terlalu lelah kali ya." kata hulya pura-pura bingung.

"Jadi semalam aku gak mengambil keperawanan kamu ya." kata Devano tanpa dosa mengucapkan itu.

"Ck dasar bodoh ya gak lah." kata hulya.

"Argh..... Kok bisa ya aku begitu,oh iya kamu ada obat pusing kepala gak." kata Devano.

"Gak ada... Beli di apotik aja." kata hulya.

"Oke temenin aku." kata Devano dan langsung menarik tangan hulya.

"Ck Dev lepasin dulu." kata hulya yang malu karena hijab pasmina nya masih terangkat ke atas dada.

"Liat ini." kata hulya sambil menunjuk ke leher dan dadanya karena kancing bajunya terbuka sedikit gara-gara ulah Devano.

"Astaga....,kenapa gak di benerin sih. Aku gak mau ya punya aku di liat sama orang lain." kata Devano dan langsung mengancing kan baju hulya dan merapikan hijab pasmina hulya.

"Apa milik kamu..., Ini milik aku bukan kamu." kata hulya menunjuk ke dadanya.

"Kamu itu milik aku bodoh." kata Devano.

"Gak... Pokonya." ucapan hulya langsung di potong oleh Devano.

"Ck udah lah,lebih baik kita ke apotik sekarang aku udah pusing banget ini." kata Devano dan langsung menarik tangan hulya keluar Mansion.

Bersambung.....


CREATORS' THOUGHTS
Eka63_63 Eka63_63

hanya penulis biasa dan masih banyak kekurangan nya,jangan lupa riview, tekan tombol power stone dan bintang nya ya teman-teman (^^). selamat membaca semoga suka dengan ceritanya^^.

Bangka Belitung

Desa pangkal niur,22 Januari 2021

eka63_63

Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C42
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login