Download App
6.74% suamiku psikopat / Chapter 28: suamiku psikopat 27(ke curigaan )

Chapter 28: suamiku psikopat 27(ke curigaan )

"Hoek...."(hulya muntah, entah dorongan apa yang membuat hulya muntah. Padahal hulya sudah makan nasi dan hulya pun sudah minum obat tadinya)

"Kamu kenapa"(kata Devano)

"Gak papa"(kata hulya)

"Udah sana bersihin muntah nya,udah kotor tuh baju"(kata Anita) untung hulya muntah nya hanya sedikit sehingga muntah nya hulya hanya mengenai bajunya.

"Aku bantuin ya"(kata Devano)

"Gak usah "(kata hulya)

"Biarkan Dev yang menemani nya hulya"(kata Anggara)

"Ya udah"(kata hulya)hulya dan Dev langsung menuju kamar hulya yang berada di lantai dua,ketika memasuki kamar hulya Devano sangat takjub karna kamar hulya bernuansa putih dan abu tua sehingga membuat kamar hulya terlihat cantik dan kamar hulya juga sangat rapi semua peralatan yang ada di kamarnya tertata Dengan rapi.

"Kamu tunggu di sini aku mau ke kamar mandi dulu"(kata hulya)

"Oke"(kata Devano) Devano langsung duduk di sofa yang berada dalam kamar hulya, dia terus saja mengamati kamar hulya, kamar hulya ini sangat simpel dia tidak ada banyak foto seperti kamar perempuan lainnya, dan tidak ada juga lampu hias atau semacamnya. Sudah terlihat jelas bahwa hulya adalah wanita yang suka dengan suatu yang sederhana tapi bisa membuat kita nyaman.

"Dev bisa tolong aku gak"(kata hulya berteriak dari dalam kamar mandi yang menyadarkan Devano dari keasikan nya dalam memperhatikan kamar hulya)

"Bisa, kamu mau apa"(kata Devano)

"Tolong ambil handuk di dalam lemari sama baju gamis ya warna biru muda"(kata hulya)

"Cuma itu, dalamannya mau gak"(kata Devano)

"Gak perlu,aku gak mandi cuma mau ganti baju"(kata hulya)

"Oke tunggu"(kata Devano) Devano pun langsung menuju lemari pakaian hulya di sana Devano menemukan gamis yang sangat mewah tapi sepertinya gamis itu belum di pakai sama sekali karna masih ada Lebel nya. Devano pun mulai mencari gamis yang di maksud hulya dan handuk yang hulya mau, setelah menemukan nya Devano langsung menghampiri hulya .

"Hulya ini bajunya"(kata Devano)

"Tunggu sebentar"(kata hulya, sambil membuka pintu kamar mandinya)

"Nih"(kata Devano menyerahkan baju dan handuk hulya)

"Makasih dev"(kata hulya dan tangan hulya refleks mencubit pipi Devano dengan gemas)

Devano di perlakukan hulya seperti itu langsung membeku di tempat,dia sangat deg degan dan suka di perlakukan hulya seperti itu.

"Kamu sudah di tebak"(kata Devano tentunya ucapan devano tidak di dengarkan oleh hulya karna hulya berada di dalam kamar mandi)

Cukup lama Devano menunggu hulya sampai Devano mengantuk karna menunggu hulya, tiba-tiba pintu kamar hulya terbuka dan keluar lah hulya hanya menggunakan handuk dan dengan rambut basahnya yang tergerai indah.dia menutup dada dan wajahnya dengan gamis karna malu di lihat Devano

"Ck lama ba..."(ucapan devano tidak selesai karna dia sangat terkejut melihat hulya keluar hanya menggunakan handuk, dan lekuk tubuh hulya sangat indah)

"Bisa keluar dulu gak"(kata hulya)

"Cantik banget,kamu beda dari yang lain hulya. Kamu sempurna"(kata Devano mendekat ke hulya)

"Dev tolong jangan macem-macem"(kata hulya mundur satu langkah) Devano tidak mendengarkan perkataan hulya dia semangkin maju dan maju hingga punggung hulya sudah mengenai dinding kamarnya. Dev tersenyum melihat ketakutan hulya, menurutnya hulya sangat cantik dengan wajah ketakutan nya,dia sangat menikmati wajah ketakutan hulya dia ingin sekali menyentuh hulya ketika melihat ekspresi ketakutan hulya.

"Dev aku mohon jangan pernah terlintas dalam pikiran kamu untuk menyentuh ku"(kata hulya)

"Kok kamu tau sih sayang, aku baru saja loh memikirkan bagaimana caranya aku bisa menyentuh mu"(kata Devano)

"Dev aku mohon jangan lakukan itu"(kata hulya)

"Ini bukan aku yang memulai nya hulya tapi kamu sendiri, siapa suruh keluar hanya pakai handuk"(kata Devano)

"Karena baju yang kamu ambil jatuh sehingga basah jadi aku putuskan untuk mandi terus ya gini keluar hanya menggunakan handuk"(kata hulya menjelaskan)

"Aku gak peduli , pokonya ini bukan salah aku"(kata Devano yang menyentuh bahu hulya) seketika itu tubuh hulya memanas dan jantungnya seperti ingin melompat dari dalam dadanya nya karna sentuhan Devano

"Ya Allah tolong hamba, karna hamba belum siap untuk menerima ini"(batin hulya sambil memejamkan matanya).

Hulya terus saja memejamkan matanya untuk menghilangkan rasa gugupnya, dia juga terus berdo'a agar dia selamat dari Devano. Ketika hulya berpegangan dengan laci meja kamarnya, dia tanpa sengaja terpegang pas bunga, tanpa menunggu lama lagi hulya langsung melayangkan pas bunga itu ke kepala Devano.

"Aw..... Sakit, kamu gila ya"(kata Devano sambil menahan sakitnya)

"Ah maaf Dev maaf aku melukai mu"(kata hulya dengan rasa bersalahnya dan langsung menyuruh Devano duduk dekat kasur hulya pun langsung mengambil kotak P3K untuk mengobati luka nya Devano)

Hulya dengan telaten mengobati luka di kepala Devano, setelah selesai membersihkan lukanya hulya langsung perban kepala Devano karna dia takut nanti daerahnya semangkin deras keluar nya.

"Dev maaf aku gak bermaksud melukai mu, tapi situasi nya mengancam"(kata hulya sambil menunduk kan kepalanya)

"Tega banget sih, sakit tau "(kata Devano)

"Sorry.... Makanya jangan membuat aku takut"(kata hulya)

"Jadi di sini salahnya siapa sih"(kata Devano dengan sinis)

"Aku"(kata hulya sambil menundukkan kepalanya)

"Kamu istirahat dulu, aku mau ganti baju setelah itu aku siapkan teh jahe buat kamu"(kata hulya)

"Gak perlu aku pergi ke bawah aja menemui ayah dan bunda"(kata Devano)

"Tapi Dev nanti mereka bertanya gimana"(kata hulya) Devano tidak menjawab perkataan hulya dia langsung keluar kamar dan menemui orang tua hulya. Sedangkan hulya langsung mengganti pakaiannya setelah itu dia turun ke bawah untuk menemui orang tuanya dan suami nya.

Sampainya di bawah hulya di tatap oleh Anggara dan Anita sampai hulya merasa risih, hulya tau apa penyebab merek menatap hulya seperti itu karna hulya telah melukai Devano.

"Kenapa sih yah, Bun"(kata hulya yang mulai risih)

"Kamu ini kenapa sih, kok bisa melukai suami sendiri"(kata Anita)

"Ya abisnya Dev mesum banget sih Bun"(kata hulya)

"Lah emangnya gak boleh suami mesum sama istri"(kata Anggara)

"Bukan gitu yah"(kata hulya)

"Terus gimana dong"(kata Anggara)

"Sayang jangan-jangan kamu"(kata Anita sambil senyum-senyum)

"Jangan-jangan kenapa Bun"(kata hulya )

"Jangan-jangan kamu hamil "(kata Anita sambil menutup mulutnya)

"Hah hamillll...."(kata Devano dan hulya serempak)

"Iya... Buktinya hulya muntah ketika makan makanan kesukaannya dan tadi hulya sensitif banget terus hulya juga galaknya tingkat dewa"(kata Anita)

"Itu gak mungkin"(Kata devano)

"Lah kenapa gak mungkin"(kata Anita)

" kan hulya nya masih muda "(kata Devano)

"Hamil gak memandang usia Dev"(kata Anggara)

"Tapi Bun itu gak mungkin, karna hulya"(kata hulya tergantung karena dia tidak mungkin entakan yang sebenarnya)

Dev POV:

Hamil... Hulya hamil bagaimana mungkin, sedangkan aku saja tidak ada menyentuh nya. Apa mungkin hulya hamil anak orang lain atau anak mantan pacarnya atau memang pacar nya,ck hulya kamu membuat aku emosi kalo sampai itu terjadi aku tidak akan mengampuni kamu hulya Anggara. Pokoknya aku harus membunuh anak itu Jika benar kamu hamil hulya.

Bersambung ....


CREATORS' THOUGHTS
Eka63_63 Eka63_63

hanya penulis biasa dan masih banyak kakurangan nya mohon riview nya ya teman-teman. selamat membaca semoga suka dengan ceritanya.

Bangka Belitung

Desa pangkal niur,04 Januari 2021

Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C28
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login