Sean kemudian datang lagi dengan membawa orang pintar, Steve dan Lyra terkejut saat melihat orang pintar itu yang mirip sekali dengan Mbok Hera.
"Lah? Kok Mbok Hera?" tanya Steve kebingungan di dalam hatinya.
"Tidak tahu ... kira – kira dia jahat tidak ya?" tanya Lyra balik kepada Steve.
"Sepertinya tidak ...."
Mulut Mbok Hera mulai berkomat-kamit membacakan mantra. Dan tidak terjadi apapun kepada Steve dan Lyra. Sean membelalakan matanya tidak percaya dengan apa yang dilihatnya sekarang.
"Tidak mungkin ... bagaimana bisa orang pintar sekuat ini pun, tidak bisa menembus pertahanan mereka."
"Mereka berdua terlalu kuat, Tuan. Untuk dipisahkan juga sangat sulit sekali," ujar Hera.
"Kamu saja yang mungkin lemah ... kalah kuatnya dengan mereka," protes Sean.
"Saya sudah berusaha sekuat tenaga, tapi tetaplah tidak bisa, Tuan," sahut Hera.
"Alasan! Pergi kamu!" usir Sean.