"Ayolah Santo, kamulah satu – satunya harapanku sekarang, tolong ijinkan putrimu menikah dengan putraku," pinta Sean sekali.
"Maaf tidak bisa Sean, aku tidak ingin anak merasa tertekan dengan hal itu," tolak Santo sekian kalinya. Meilana yang tidak sengaja mendengar pembicaraan Ayahnya dan Sean mulai berlari dan mendekati Sean, Ayah Steve.
"Saya mau menikah dengan anak, Om," ujar Meilana.
"Nah, lihat... anakmu mau menikah dengan anakku," ujar Sean merasa senang.
"Tapi Meilana, Steve tidak mencintaimu," ujar Santo.
"Tidak apa – apa Ayah, pokoknya aku harus menikah dengan dia," ujar Meilana bersikeras.
"Namamu siapa Nak?" tanya Sean.
"Meilana, Om," jawab Meilana.
"Tolong pikirkan baik – baik Meilana, jangan asal memutuskan keputusan begitu saja," ujar Santo.
"Tidak ayah! Keputusanku sudah bulat," ujar Meilana berjalan masuk ke dalam rumah.
"Sudahlah Santo, aku jamin Meilana akan bahagia bersama anakku, tenang saja," ujar Sean.