"Sudahlah sebaiknya kita tidur saja, berdoa agar tidak terjadi apa – apa," ujar Steve.
"Baiklah." Mereka berdua berjalan menuju kamar masing – masing. Sesampainya dikamar, Lyra tidak bisa memejamkan matanya. Pikiran dan instingnya bercampur aduk sekarang, dan takut akan terjadi hal yang buruk nanti. Lyra berusaha mencoba untuk berpikir positif, namun instingnya mengatakan aka nada hal yang akan terjadi nanti.
Ditambah lagi dengan perkataan Mbok Hera, mungkin ada benar juga akan terjadi sesuatu. Lagipula bola itu menjadi hitam. Sesekali Lyra menatap kearah bola yang ia letakkan disamping meja tempat tidurnya. Bola itu berubah sudah berubah menjadi bola kaca bening, dan tidak berwarna hitam.
"Apa tadi itu pantulan cahaya, ya?" guman Lyra.
Lyra kemudian memejamkan matanya, beberapa menit kemudian. Matanya tidak mau menutup, bahkan jam di dinding sudah menunjukkan pukul 01.00 oagi.
"Aduh, kenapa ini? Aku mohon… aku mau tidur," lirih Lyra.