Download App
9.25% Reincarnation From the Past to Meet You / Chapter 37: Cerita yang Mungkin Akan Berubah (1)

Chapter 37: Cerita yang Mungkin Akan Berubah (1)

"Tentu saja tidak." Zico menatap mata Lexa dengan penuh arti yang sulit di jelaskan. Lexa yang diperhatikan merasa malu dan menundukkan kepalanya.

"Hei, jangan menunduk. Aku hanya berbicara apa adanya." Kata Zico memegang pipi Lexa. Lexa kemudian menganggukan kepalanya. Pelayan pun datang membawakan makanan mereka berdua. Kecanggungan kembali terasa saat mereka sibuk menyantap makanan mereka makan.

Beberapa kali, Lexa melihat sekilas kearah Zico. Dan begitu pula dengan Zico. Yang keduanya malu - malu kucing. Mereka yang selesai menyantap makanan pun, terdiam sebentar. Karena sangat membosankan dengan keadaan seperti ini, Zico kemudian membuka topik.

"Bagaimana sudah kenyang?" Tanya Zico.

"Sudah, kamu sudah mau pulang?" Tanya Lexa.

"Sudah, ayo pulang." Zico kemudian beranjak dan berdiri. Zico mengulurkan tangannya kepada Lexa. Awal nya Lexa ragu untuk menerima uluran tangan dari Zico. Lexa dengan berani menerima uluran tangan Zico.

Zico menggandeng tangan Lexa sampai di mobil. Sesampainya di mobil, Zico membukakan pintu untuk Lexa. Lexa pun masuk ke dalam mobil dan disusul oleh Zico.

Zico kemudian menghidupkan mobilnya. Lexa yang bingung dengan Zico mulai berpikir kenapa Zico sangat memperhatikan dirinya.

"Ada apa denganku, kenapa jantungku berdetak sangat cepat?" Guman Zico yang sedari tadi diam dan bingung dengan perasaan dan hatinya sendiri.

Sesampainya didepan rumah Lexa, Zico memberhentikan mobilnya dan membukakan pintu mobil untuk Lexa.

"Terima kasih." Kata Lexa tersenyum.

Zico membalas tersenyum kearah Lexa. Lexa kemudian melangkahkan kakinya menuju pintu rumahnya. Zico menatap Lexa masuk ke dalam rumah. Lexa langsung masuk kedalam nya, wajahnya memanas saat melihat senyuman Zico. Lexa bingung dengan dirinya.

"Ada apa dengan ku?" Guman Lexa.

Lexa yang merasa senang, langsung memegang pipinya sambil tersenyum. Di perjalanan, Zico mengingat terus senyuman Lexa.

"Senyuman yang membuat ku terpanah dengan sosok dirimu, Lexa." Guman Zico.

....

"Steve dimana flashdisk ku?!" Teriak Lyra yang sibuk mencari flashdisk nya.

"Sebentar..." Teriak Steve yang membuka data file didalam flashdisk Lyra.

Lyra yang geram menghampiri Steve, Lyra tidak mau jika flashdisk nya dibuka orang lain. Di dalam flashdisk itu terdapat foto - foto Steve sewaktu Steve di kantor, Lyra mengambil gambar secara diam - diam. Lyra ingin foto itu menjadi kenangan.

"Steve, jangan buka itu!!" Teriak Lyra. Lyra kemudian berlari kearah Steve.

Steve yang sudah membuka dokumen itu, hanya bingung kenapa ada banyak foto - foto dirinya.

"Lyra, kenapa ada foto ku didalam flashdisk ini?" Tanya Steve bingung. Lyra dengan segera mencabut flashdisk itu.

"Kenapa kamu mengambil flashdisk ku?!" Tanya Lyra kesal.

"Aku hanya ingin mengecek isi flashdisk itu." Jawab Steve.

"Kenapa kamu mau melihat isinya?" Tanya Lyra.

"Karena flashdisk ini sangat berbeda

Terdapat stiker lucu, sedangkan flashdisk yang lain tidak ada stiker nya." Jawab Steve dengan polos.

"Apa yang kamu lihat?" Lyra takut jika Steve sudah melihat isi flashdisk itu.

"Ah itu... Kenapa banyak foto - foto ku didalam flashdisk ini?" Tanya Steve.

"Aku hanya ingin menjadikan kenang - kenangan disaat kamu tidak ada disampingku." Lirih Lyra.

Steve tersenyum dan menarik tangan Lyra hingga Lyra jatuh di dalam dekapan nya.

"Menjadikan nya kenang - kenangan? Bukankah sekarang aku milikmu? Bukan kah begitu?" Goda Steve.

"Eum... Itu... Apa tidak boleh jika aku menyimpan fotomu?" Kata Lyra dengan mengerucutkan bibirnya.

"Tentu saja boleh, sana tidur. Sudah malam, tidak baik seorang wanita tidur malam - malam. Dan ini flashdisk nya."

"Iya, good night."

"Good night too." Lyra beranjak dari dekapan Steve, lalu berjalan menuju kamarnya.

"Sebaiknya aku tidur." Kata Lyra yang sudah naik ke tempat tidur.

....

"Gadis yang imut." Guman Steve.

Steve memejam matanya perlahan. Rasa kantuk mulai menghampiri. Tampak di dalam mimpi, Steve melihat Lyra yang sedang asik duduk di pada bunga.

Steve berjalan perlahan menuju Lyra. Lyra kemudian menengok kearah Steve. Lyra hanya tersenyum.

"Sepertinya kita bertemu lagi." Kata Lyra senang.

"Ya, kamu benar. Sepertinya ada sesuatu."

"Apa itu?" Tanya Lyra.

"Sepertinya, ada cerita yang mungkin akan berubah." Kata Steve.

"Cerita apa?" Tanya Lyra penasaran.

"Cerita kita." Jawab Steve sekilas.

"Kenapa bisa berubah?" Tanya Lyra yang agak tidak mengerti maksud perkataan Steve.

"Cerita atau kisah di masa lalu, akan berubah sedikit demi sedikit. Seperti Zico dan Lexa. Aku menduga bahwa mereka, akan bersama - sama nanti. Bagaimana menurut mu?" Tanya Steve yang melirik kearah Lyra.

"Sepertinya begitu." Jawab Lyra. Lyra mengambil bola kaca putih dari arah sebelah kanan nya.

"Tapi kenapa bola ini, tidak memiliki sesuatu di dalamnya?" Tanya Lyra yang memperhatikan bola itu dengan seksama.

"Sepertinya, ada maksud di balik ini semua. Percayalah, semua akan terungkap dan mendapatkan jawabannya. Hanya kita saja, yang terniat ingin atau tidaknya memecahkan teka - teki nya." Jelas Steve.

Steve menggenggam tangan Lyra. Dan sama menatap kearah langit, lalu sama - sama tersenyum.

"Ingat Lyra, kita akan menghadapi nya bersama - sama."

"Iya Steve, aku bersedia untuk mengingat dan mengubah cerita yang seharusnya tidak terjadi di masa sekarang ini."

Kupu - kupu biru berterbangan menghampiri mereka. Semakin lama kupu - kupu itu semakin banyak, dan mengitari mereka berdua.

"Kupu - kupu yang indah." Kata Steve yang melihat kupu - kupu itu hinggap di jari tangannya.

"Kamu benar, kupu-kupu merupakan sebuah lambang cinta. Sayapnya yang indah seperti keindahan cinta. Warnanya yang sangat beragam seperti ragam rasa dalam percintaan kita." Jelas Lyra tersenyum.

"Ya kamu benar, kupu - kupu bersayap biru terkadang mereka dipandang sebagai pembuat harapan. Semoga saja harapan yang kita harapkan dapat terwujud." Kata Steve.

Lyra menatap Steve dengan tersenyum.

"Aku harap begitu, banyak hal yang harus kita temukan."

Mereka berdua memejamkan mata, dan kupu - kupu biru itu membawa mereka ke sebuah tempat. Dan Lyra tidak ketahui. Lyra dan Steve membuka mata, dan melihat ke sekeliling.

"Tempat apa ini tanya Lyra bingung?" Tanya Lyra bingung.

"Sepertinya ini, taman rumahku." Jawab Steve yang masih melihat ke segala arah.

Tampak dari depan mereka, seorang laki - laki yang memiliki wajah yang mirip dengan Steve sedang memegang sebuah cincin.

"Cincin yang indah. Aku harap Lyra menyukainya." Kata orang itu dan berjalan masuk ke dalam.

"Mau kemana dia?" Tanya Lyra.

"Entahlah, aku juga tidak terlalu mengingatnya." Jawab Steve.

Steve menggenggam tangan Lyra dengan erat, dan mereka berdua masuk ke dalam mengikuti orang yang memiliki wajah yang mirip Steve tersebut.

Orang itu, berhenti di sebuah dapur. Dan terlihat sedang mengamati seseorang dari dapur. Dan setelah Steve dan Lyra amati, ternyata itu Lyra. Steve yang di masa lalu, berjalan menghampiri Lyra.

....

"Lyra, aku ingin menikahi mu. Apa kamu mau menjadi pendamping ku?" Tanya Steve.

Tanpa waktu lama, Lyra menjawab "Ya".

Steve memeluk Lyra dengan senang dan erat. Steve kemudian melepaskan pelukan tersebut. Lalu memasangkan sebuah cincin di jari manis Lyra.

"Cincin yang bagus. Darimana kamu mendapatkan nya?" Tanya Lyra yang kagum dengan cincin pemberian Steve.

"Aku membeli nya, cincin itu terbuat dari emas murni. Dan terdapat sebuah berlian. Berlian melambangkan cinta yang tidak akan pernah berakhir, sama hal nya dengan perasaan ku kepadamu. Yang tidak akan pernah padam sampai kapan pun Lyra." Jelas Steve tersenyum.

"Terima kasih Steve, ini sangat indah. Aku menyukainya." Puji Lyra.

"Baguslah jika kamu menyukai cincin itu." Kata Steve.

....

Tiba - tiba Steve dan Lyra di masa lalu yang sedang berbicara, menghilang.

"Sepertinya, teka - teki ini sudsh memberikan kita sebuah penjelasan singkat." Jelas Steve.

"Ya kamu benar, aku rasa cincin itu masih ada. Apakah kamu percaya itu?" Tanya Lyra.

"Sepertinya, masih ada. Tapi tidak tahu lagi dimana dia. Mungkin akan aku tanya pada Ibuku." Jawab Steve.

"Memangnya Ibumu tahu?"

"Ya, Ibu juga reinkarnasi. Ibu ku ingat tentang kejadian di masa lalu. Jadi mungkin di bisa membantu dirimu mengingat nya sedikit demi sedikit."


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C37
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login