"Senang melihat lo mengangkat panggilan gue," celetuk Bastian yang berhasil menelfon Tania hampir sembilan kali dari tadi pagi namun baru sekarang dia mendapat jawaban dari Tania. "Gue sekolah, dan tidur siang," jawab Tania meresponnya dengan sangat baik.
"Bisa kita bicara? Hanya dalam beberapa hal. Jangan terlalu serius, hanya saja ini soal hubungan, perasaan, rasa sakit, fakta dan mentahnya," ucap Bastian meminta izin telrebih dahulu, Tania yang tahu segalanya hanya diam tidak memiliki nafsu atau keinginan untuk menjawabnya.
Tania memilih mendnegarkannya? Entahlah.
"Bicara? Kau mendengar gue mengatakan ini?" tanya balik Bastian begitu Tania tidak menjawabnya sama sekali, Bastian melihat ke arah ponselnya melihat apa Tania mematikan sambungan telefonnya atau sekedar mute.
Tidak? Tania masih bisa mendengarnya kali ini. Akan tetapi?
Fyuuuhhhh, akhirnya kakak...