"Kamu gak mau ngomong apa-apa?" tanyanya
"A-aku salah, maaf aku terlalu naif. Tapi aku bener-bener gak niat pulang telat, Bim."
"Bukan permasalahan kamu pulang terlambat aja Ray, intinya kamu tidak seperti kamu yang biasanya, HP kamu gak bisa dihubungi, terus yang bikin aku tambah marah semalam itu, aku sudah pusing cari kamu sampai jantungku rasanya akan copot kalau terjadi apa-apa padamu, tapi ternyata kamu lagi senang karaokean dengan teman-temanmu."
"Maaf Bim." Semakin dalam aku tertunduk.
"Jangan lagi Ray, jangan begitu lagi. Aku takut khilaf nantinya entah itu ke kamu, atau kepada teman-temanmu. Kamu perempuan, aku sudah berusaha untuk menjaga martabatmu, jangan malah kamu yang merusak. Aku tau kamu sedang senang punya kawan baru, aku paham. Tapi koridor yang harus kamu patuhi tetaplah sama, jangan jadi kelewatan."