"Keputusan sudah di buat. Dan dengan Ini aku Tetua dewan, memberikan Kursi kerajaan sementara waktu kepada Ratu Madeleine dan Raja Drakon. Pergantian Akan di adakan kembali maksimal 48 Purnama." Tetua menepuk tangannya dua kali, Lalu tak lama api muncul dari tangannya. cahaya itu berpendar di sekitar Ruangan..
Rosa terdiam melihat sihir yang di keluarkan oleh Tetua, selama ini Rosa tidak pernah melihat sihir secara langsung. karena kata kakeknya, Sihir sudah tidak ada di jaman Bunga matahari begini. Sihir berakhir di jaman Bunga MAWAR DARK CRIMSON.
dalam Setiap kerajaan, Bunga Memiliki peran penting sebagai pertanda waktu. Bunga MAWAR DARK CRIMSON sebagai pertanda berkabung dan kesedihan yang mendalam. Selain itu, mawar ini juga memiliki makna yang melambangkan keanggunan serta kelahiran.
Jadi Jaman Mawar Dark Crimson adalah jaman di mana terjadinya peperangan besar dan kematian di mana-mana.. Saat itulah banyak sekali para penyihir yang mati dibunuh dengan sangat kejam, Rosa tidak pernah tau tentang jaman itu..
Dan jaman Bunga matahari ini, adalah jaman yang menandakan penerangan jalan.. Zaman yang paling terang dan sedikit terjadinya peperangan. semua kerajaan berusaha saling berpegangan tangan, Menuju cahaya yang paling agung..
Dan untuk pertama kalinya Rosa melihat seseorang Mengeluarkan api dari tangannya. Namun semua orang yang melihat tidak ada yang takjub, mereka seperti sudah biasa saja Melihatnya..
Drakon dan Madeleine Bangun dari kursi mereka, Rosa memilih menyingkir sedikit bersama dengan Panglima. Saat ini Madeleine sudah Tersenyum dengan raut wajah penuh kemenangan. Rosa juga ikut senang melihat ibunya yang senang..
"Sebelum memberikan Mahkota kerajaan kepada Raja Drakon dan Ratu Madeleine. Puteri Rosa berhak memberikan beberapa syarat yang harus di patuhi oleh Para Pengganti. Silahkan Puteri Rosa." Tetua berkata lagi pada Rosa, Rosa pikir perannya dan hal ini sudah selesai. Tapi Ternyata Masih harus memberikan syarat? syarat apa..
Rosa jadi bingung sendiri, Rosa menengok ke arah panglima dan meminta bantuannya. Panglima yang tau tatapan mata Rosa Akhirnya sedikit menggeser tubuhnya semakin dekat dengan Rosa, karena ini berbisik di telinga gadis polos itu.
"3 persyaratan yang harus di Patuhi pengganti, Minta apapun yang kau mau." Kata Panglima menjelaskan secara singkat, Rosa yang sedikit mengerti Akhirnya Tersenyum kecil pada panglima. memberikan rasa terimakasih lewat senyum kecil itu.
"Baiklah, Aku akan berikan 3 syarat yang harus di patuhi oleh pengganti.. Yang pertama, Aku mau Panglima Herold Leven sebagai Guruku, Pengawal pribadiku, Temanku, Kakakku. Lebih tepatnya Panglima tidak akan melayani Raja dan Ratu Centaurus selama 48 purnama." Rosa menjeda, Melihat ke arah Ibu yang sudah mengangguk. namun saat melihat ke arah Drakon, dia terlihat keberatan.. sebab wajahnya seperti tidak senang. Namun Rosa mengabaikan hal itu.
"Dipenuhi?." Tanya Tetua pada Raja dan Ratu pengganti.
"Dipenuhi."
"Dipenuhi." Jawab Madeleine dan Drakon.
"Yang kedua, Aku mau Ratu Madeleine menjadi seorang ibu yang baik dan menyayangiku." Rosa berkata hal itu dengan suara yang sangat rendah, semua orang yang mendengar langsung menatap dengan sendu ke arah Rosa.
Mereka sangat tau bagaimana sikap Madeleine selama ini, tidak pernah menganggap Rosa anak sama sekali.
"Dipenuhi?." Tanya Tetua lagi.
"Dipenuhi." Drakon dan Madeleine menjawab Dengan cepat.
"Yang ketiga, aku hanya berharap kalian bisa menjadi Raja dan Ratu yang akan memimpin Kerajaan Centaurus, lebih baik lagi." Rosa mengakhiri syaratnya, syarat yang sangat biasa saja.. Namun sebenarnya sangat berarti Bagi Rosa.
"Dipenuhi!." Madeleine dan Drakon menjawab dengan sangat lantang sekali.
Kemudian, Datanglah dua pelayan yang membawakan Mahkota Raja dan Ratu. Mahkota yang sangat indah dengan berlian merah delima, Salah satu hal penting yang di banggakan oleh kerajaan Centaurus.
Berlian itu berkilau-kilau dan terlihat sangat menakjubkan, Rosa Tersenyum ketika Mahkota itu sampai di depan Ibu dan ayahnya..
Tetua mengambil Mahkota untuk Ratu, Lalu berjalan ke depan Madeleine. Madeleine membungkuk anggun untuk menerima Mahkota Tersebut.
Mahkota terpasang dengan baik di kepala Madeleine, Madeleine Mengangkat wajahnya dengan sangat angkuh. Menatap semua orang dengan senyum yang menawan, Semua orang ikut tersenyum..
Selanjutnya Tetua memberikan Mahkota pada Drakon, Mahkota itu terlihat sempurna di kepala Drakon yang indah.
Tepukan tangan menggema di seluruh ruangan, mereka terlihat senang karena kursi kerajaan akan di isi sementara waktu ini.
Senyum mereka terlalu lebar, hingga mereka tidak tau bahwa akan ada banyak kesedihan setelah Madeleine menjadi seorang Ratu nantinya. Madeleine sudah membuat banyak Rencana jahat untuk kerajaan ini, salah satunya untuk puterinya Rosa.
Madeleine tidak mau menjadi Ratu pengganti saja, Madeleine ingin menjadi Ratu selamanya. dan hal itu akan terjadi jika Rosa Pergi dari dunia ini, Alias meninggal dunia!
"Dengan Ini, Raja dan Ratu Kerajaan Centaurus adalah Ratu Madeleine dan Raja Drakon!!." Tetua menepuk berkali-kali tangannya, api yang menyala-nyala di sekitar ruangan. Tiba-tiba mengelilingi Madeleine dan Drakon.
Rosa tidak tau apa fungsi Api tersebut, tapi Rosa yakin itu buka Api biasa. Mungkin saja itu Api khusus untuk melakukan upacara pengangkatan Raja dan Ratu.
Semua memberikan selamat pada Madeleine dan Drakon, Rosa terlihat senang melihat ibunya yang senang. Rosa baru ingin menghampiri Ibunya dan ayahnya itu, tapi tangan Rosa di genggam oleh Panglima.
"Terimakasih." kata Panglima pada Rosa, Rosa yang mendengar kata terimakasih hanya melihat Panglima dengan wajah Bingung.
"kenapa?." Tanya Rosa tidak mengerti, Rosa tidak jadi menghampiri Kedua orangtuanya. karena saat ini Ternyata mereka langsung sibuk menyambut semua ucapan dari dewan yang hadir.
"Karena tidak membuatku menjadi Raja, Ketahuilah kenapa aku sangat ingin kau jadi Ratu saat ini. Karena jika kau menolak, maka aku adalah opsi pertama yang akan di pilih oleh dewan.. walaupun sebenarnya aku tidak suka juga dengan opsi kedua." Kata Panglima Jujur, Rosa yang mendengar perkataan Panglima. Hanya bisa Tersenyum dan mengangguk paham
Rosa sebenarnya tidak terlalu mengerti dengan kata Opsi kedua, Rosa memang tidak pernah paham dengan Perkataan orang-orang dewasa di dekatnya. Rosa hanya paham bahwa Panglima berterimakasih saat ini. sudah, sampai di situ saja..
"Sama sama, kau akan menjadi panglimaku saat ini. apakah kau menyesal?." Tanya Rosa sedikit Bercanda.
"Tentu tidak, aku malah senang bisa dekat denganmu." Kata Panglima lagi, entah kenapa Perkataan Panglima saat ini membuat Jantung Rosa Tiba-tiba berdetak cepat. Rosa bahkan refleks memegang dadanya dan menatap mata Panglima dengan lekat. Ada apa Dengan dadanya dan perkataan panglima?. Pikir Rosa bingung.
"Ah.. Ya, Aku juga senang dekat denganmu." perkataan Rosa sangat polos, dan Memiliki arti lain dalam setiap kalimatnya. namun hanya semesta saja yang tau arti sesungguhnya dari Kalimat itu.
(Rosa POV)
Aku merebahkan tubuhku di atas tempat tidur, hari ini sangat melelehkan dan begitu banyak kejadian yang tidak terduga. Mataku menatap langit-langit kamar yang sangat kosong, tentu saja kosong. Memangnya apa yang perlu di isi di atas langit-langit kamar?.
Sekali lagi aku menghela nafas, ku kira saat memberikan tahta ini pada Ibu dan Raja Drakon. Aku bisa merasa lega dan terbebas dari semua tuntutan, tapi kenapa rasanya ada yang aneh? Seperti ada sesuatu yang membuatku semakin tidak yakin.
Apalagi ketika melihat senyum ibu dan Raja Drakon, Senyum manis yang menyimpan banyak misteri. Aku sebenarnya tidak pernah mengerti tentang dunia dan seisinya, sebab mereka suka bercanda dan terburu-buru. Ada hal-hal yang memang belum pantas aku ketahui, mulai dari hal baik sampai hal yang buruk.
Di saat seperti ini, siapa yang aku harus percaya? Raja Drakon dan Ibuku? Atau Panglima kerajaan? yang sekarang merangkap menjadi Pengawal pribadi milikku?
Sebenarnya sebagian hatiku memilih Raja Drakon, tapi mata dan Otak bodohku memilih Panglima.
sialnya kedua hal yang ada di dalam tubuhku saja tidak memihak sama Sekali! Ah....
tok.. Tok..
"Puteri, Ijinkan saya masuk ke dalam." Suara Panglima membuatku tersadar.
"Ya!! Masuklah.." Aku sedikit berteriak, lalu bangku dari tempat tidur dan berdiri dengan anggun.
Aku melihat ke arah Pintu, di sana Panglima masuk bersama dengan Tetua adat? untuk apa Tetua adat masuk kemari?
"Salam hormat untuk Tetua adat dari kerajaan Centaurus, Hormat saya Puteri Rosa." Aku membungkukkan badan sedikit, Lalu memberikan senyum semanis mungkin pada Panglima dan Tetua.
Panglima menutup pintu di belakangnya, bahkan mengunci pintu tersebut. Aku menatap matanya penuh Pertanyaan. apa yang sedang dia lakukan? Pikirku bingung.
"Puteri Rosa, Maafkan aku karena mengganggu waktumu. Aku datang kemari ingin menyampaikan beberapa hal, Sebenarnya aku keberatan atas pengangkatan Puteri Madeleine dan Raja Drakon untuk memimpin kerajaan ini, tapi karena satu alasanmu yang sangat masuk akal. akhirnya aku menyetujuinya dan Meminta pendapat pada Para Dewan. Puteri..." Panggil sang Tetua, aku mendekatkan diri dan Menatapnya dengan pandangan bingung.
Aku tidak tau harus berkata apa di saat seperti ini, jika dia tidak setuju? Kenapa dia mau Mengangkat Ibuku dan Raja Drakon sebagai Pemimpin kerajaan ini? Ck! aku jadi semakin Bingung. memangnya apa yang salah? Ibu kan merupakan Puteri di kerajaan ini, tentu saja Hak untuk ibu lebih besar.
Iyakan?.
"Iya Tetua?." tanyaku, karena Tetua malah diam saja tanpa mengatakan apa apa.
"Raja Rendra sudah berkata padaku sejak 5 tahun yang lalu, Dia memintaku untuk memastikan kau naik Tahta sebagai seorang Ratu kerajaan ini, dan mendapatkan Seorang suami yang bisa menjagamu. Sampai saat itu tiba, aku tidak akan pernah bisa tenang jika Dewa kematian memintaku untuk pergi dari dunia ini. Pada akhirnya aku akan tetap hidup dalam bayang-bayang Janji tersebut. Puteri.. Tepati janjimu dan ambilah tahta itu dalam 4 tahun mendatang, Pada saat itu kau akan tau bahwa Mahkota Seorang Ratu akan bersinar di atas kepalamu. Ratu yang asli akan membawa cahaya indah untuk kerajaan ini, Dan Ratu palsu hanya memakai mahkota tanpa cahaya.. Sebab Roh-Roh para Leluhur tau siapa Keturunan aslinya." Ucapan Tetua hanya aku dengar saja..
Aku terdiam sambil menatap ke arah panglima, bertanya padanya lewat tatapan mata. sebenarnya apa yang di katakan oleh Tetua?
Keturunan asli? apakah ibuku bukan keturunan asli? seharusnya Ibuku bisa mendapatkan cahaya itu kan? aku ini anak ibuku.. Bukan anak orang lain.
"Maaf sebelumnya Tetua, tapi aku tidak tau apa maksudmu. Aku tidak mengerti tentang keturunan asli atau palsu. Aku rasa, ibuku adalah Anak dari Kakekku. Bukankah itu artinya, ibuku adalah keturunan asli juga? Aku bahkan anaknya, Sudah seharusnya ibu yang berhak atas tahta itu lebih dulu. di bandingkan aku yang hanya anaknya." Kataku dengan sangat penasaran, Saat itulah Tetua memegang tanganku.
Tangannya terasa sangat kasar, Memegang setiap inci kulit di telapak tanganku. Entah kenapa tapi aku merasakan rasa dingin yang aneh, Rasa dingin seperti Menggenggam salju. Dan rasa dingin itu perlahan-lahan hilang dan munculnya rasa nyeri yang menyakitkan. "Apa? Awww! Sakit!." Kataku pelan, Aku melepaskan tanganku dari Tangan Tetua. Aku menatapnya yang malah tersenyum kecil.
Sebenernya apa yang dia lakukan? aku semakin merasa takut dekat-dekat dengannya.
"Roh leluhur sudah ada di dalam darahmu sejak kau lahir Puteri, Itu menandakan kau adalah Keturunan asli yang di pilih secara acak oleh mereka. Walaupun ibumu adalah anak dari Kakekmu, Tapi dia adalah anak yang di lahirkan oleh Selir kerajaan. Bukan anak yang lahir dari rahim Ratu.. Dan kau? Kau adalah anak pertama dari ibumu, bisa di katakan kau keturunan pertama. Sebab selain dirimu, Raja Rendra tidak punya cucu lainnya. Semua cucunya mati sewaktu masih bayi, Hanya kau saja yang bisa bertahan hidup. Karena Roh leluhur membantumu hidup sampai saat ini." Penjelasan Tetua sedikit membuatku paham.
Jadi? Seharusnya aku punya saudara? tapi kenapa aku tidak pernah tau bahwa para saudaraku mati saat mereka masih bayi?
Semakin rumit saja teka-teki ini, yang satu di pecahkan. Maka ada yang lainnya belum terungkap.. apakah di setiap kerajaan memang seperti ini?.
"Lalu? Apakah aku bisa mempelajari semua hal tentang kerajaan dalam Waktu 4 tahun?." Tanyaku ragu-ragu.
"Tentu saja Bisa, sebenarnya kau tidak perlu belajar begini. Karena Roh leluhur akan dengan sendirinya membantu dirimu. Tapi kami juga tidak bisa menentang kemauan dirimu, Jika kau memang mau belajar.. maka pelajarilah semua hal yang paling sulit, maka kau akan melihat bagaimana Kekuatan itu berjalan cepat di dalam Aliran darahmu. Kau akan tau bahwa Roh leluhur benar-benar membantumu, Puteri.. Percayalah pada satu hal, bahwa Takdir yang di tetapkan, akan Berjalan dengan semestinya... walaupun banyak rintangan yang menghadang, kau akan tetap Bisa bertahan dari semua ini. Kau adalah Ratu terpilih! Hiduplah dengan baik dan jadilah Ratu suatu hari nanti. Dewa Dewi memberkati dirimu." Tetua memegang kepalaku, Membuatku merasa pening seketika..
Pening dan sesak nafas, aku tidak tau kenapa.. Namun sentuhan di kepalaku membuatku melemas tak berdaya.
Aku dapat merasakan panglima yang memegang kedua Pundakku dan membawaku ke Tempat tidur. "Jagalah Puteri semampu yang kau bisa, Nyawanya ada di tanganmu saat ini. Mulai detik ini nyawa Puteri adalah makanan yang di incar para Pemburu." aku masih dapat mendengar perkataan Tetua, tapi aku tidak bisa mengatakan apa apa dan Semuanya terasa gelap..
sangat gelap.. aku seperti Di tarik pada lubang paling dalam dan Membuatku kehilangan seluruh kesadaran.
Paragraph comment
Paragraph comment feature is now on the Web! Move mouse over any paragraph and click the icon to add your comment.
Also, you can always turn it off/on in Settings.
GOT IT