Download App
1.85% Rosa Centifolia: Gadis Mawar dari kerajaan Hibrida / Chapter 7: Pernikahan Yang tidak indah.

Chapter 7: Pernikahan Yang tidak indah.

Pernikahan antara Drakon dan Puteri Madeleine sudah terlaksana dengan lancar, Selama pernikahan itu juga Rosa hanya diam dan tak bersuara. Rosa hanya bisa melihat Pria yang sudah mengambil ciuman pertamanya itu menikah dengan ibunya sendiri.

Hati Rosa terasa sangat sakit, entah kenapa Hati Rosa tidak terima dengan apa yang terjadi. Rosa ingin berteriak dan memaki! Rosa ingin katakan pada Drakon, Bahwa seharusnya Drakon yang menikahi dirinya. Bukan Ibunya!

disaat anak perempuan sedang bersedih, Madeleine malah tersenyum senang dan bermanja-manja dengan suaminya di kursi kebesaran kerajaan Centaurus. Dengan menikahnya Drakon dan Madeleine, itu berarti dua kerajaan besar sudah saling mengikat dan menjadikan satu kesatuan yang utuh.

Semua tamu yang datang tidak henti-hentinya berdecak kagum dengan pasangan yang terlihat sempurna malam ini, Wajah Drakon memang tersenyum sejak tadi menyambut para tamunya. Namun matanya sesekali melirik ke arah Rosa yang duduk dengan tenang di salah satu bangku.

Rosa tampil cantik dengan gaun berwarna hijau tua dan rambutnya dikepang satu, dan memperlihatkan Leher jenjangnya yang sangat indah. Membuat Drakon menahan diri untuk tidak menarik Rosa dan membawa Rosa ke tempat sepi lalu mencumbu leher itu sampai Drakon puas.

"Rajaku, Apakah kau ingin langsung masuk ke kamar?." Madeleine sudah menggenggam tangan Drakon dan berharap bahwa Drakon akan langsung membawanya ke kamar, lalu mereka berdua akan bercinta sampai pagi.

Namun sayangnya itu hanya Harapan Madeleine, karena Drakon sedang tidak berminat dengan tubuh Madeleine, Drakon hanya ingin merasakan tubuh Rosa. Rasa penasaran pada tubuh kecil yang baru berkembang itu. Membuat aliran darah Drakon bekerja lebih cepat.

Wajah merah Drakon di tangkap Madeleine dengan salah paham, Madeleine menganggap bahwa Drakon tidak sabar ingin berdua bersama Madeleine. Padahal Drakon saat ini sedang membayangkan Tubuh Rosa.

"Aku sepertinya ingin menyambut tamu beberapa saat lagi, Kalau kau sudah lelah. maka masuklah ke kamar, persiapan dirimu dengan cantik. aku tidak sabar melihatmu." Drakon memang Raja yang bermulut manis, dia mampu membuat semua wanita memerah malu. Bahkan Madeleine sudah berbunga-bunga hatinya mendengar perkataan Drakon yang begitu manis dan romantis.

Madeleine langsung menurut dan berjalan dengan anggun meninggalkan pelaminan, Madeleine akan mandi dengan aroma wewangian berupa kelopak mawar dan buah persik. malam ini Madeleine harus tampil indah dan menawan, Dan yang pastinya seksi.

Drakon pasti akan tergila-gila pada tubuh Madeleine, akhirnya setelah sekian lama. Madeleine akan merasakan bercinta setiap hari pada seorang Raja yang mampu membuat Madeleine Klimaks tanpa henti.

Kepergian Madeleine yang terburu-buru, membuat Drakon tersenyum senang. Drakon bisa lebih bebas memperhatikan Rosa yang sedang melamun.

Drakon mencoba untuk menghampiri Rosa, Dengan berpura pura mengambil minuman. Drakon berdiri di dekat Rosa dan melihat sebentar ke sekeliling.

"Bisakah kita mengobrol di perpustakaan sebentar.?" Pertanyaan Drakon membuat Rosa tersadar dari lamunannya sejak tadi.

Rosa yang memang ingin berbicara dengan Drakon, Akhirnya menganggukkan kepalanya tanda setuju.

Rosa berjalan lebih dulu meninggalkan aula kerajaan. langkah kakinya terasa ringan karena akan mengobrol dengan Drakon.

walaupun Rosa tau bahwa ini adalah hal yang salah, tapi Rosa tidak mau menggubrisnya. Rosa hanya ingin dekat dengan Drakon dan melihat wajahnya setiap saat.

Rosa membuka pintu perpustakaan secara perlahan, Lorong sangat sepi dan di dalam perpustakaan juga sangat sepi. lagipula siapa yang mau datang ke perpustakaan saat sedang ada pesta di aula kerajaan?.

Rosa masuk ke dalam dan berjalan ke arah sofa yang tidak jauh dari sana, menunggu Drakon dengan tidak sabar. Jantung Rosa sudah berdetak sangat cepat. Rasa senang bergelayut di dalam Hati Rosa saat ini.

Terdengar suara pintu terbuka, Rosa dapat melihat siluet Tubuh besar yang masuk ke dalam perpustakaan.

Langkah kaki terdengar menggema di ruangan ini, Rosa langsung berlari kecil dan berdiri di depan Drakon. Drakon yang melihat itu hanya bisa tertawa kecil.

"Bagaimana kabarmu? aku beberapa hari ini tidak melihatmu dimana-mana, apakah kau berusaha menjauh dariku?." tanya Drakon.

"Aku tidak menjauh darimu yang mulia Raja, aku hanya sibuk belajar. Kakek menyuruhku untuk belajar banyak hal tentang menjadi Seorang Puteri yang berwibawa, itu sebabnya aku punya banyak sekali tugas yang harus di kerjakan, dan waktu lenggangku hanya saat malam hari sebelum tidur." Rosa berkata jujur, dia memang sangat sibuk beberapa hari ini. Padahal Rosa sangat merindukan Sang Raja Drakon.

Drakon tersenyum mendengar perkataan Rosa, dengan lembut Drakon mengelus pipi Rosa yang sudah memerah malu. Rosa sangat unik, Wanita ini selalu saja memerah malu hanya karena Drakon memberikan perhatian lebih.

Terlihat sekali seperti wanita yang anggun dan berkelas, sifatnya yang masih kekanakan membuat tingkahnya sangat lucu dan hal itu yang selalu membuat Drakon tertawa.

"aku mengerti, aku juga sibuk mempersiapkan pernikahan." Perkataan Drakon membuat Rosa langsung menghela nafas pelan. "Kenapa? kau tidak suka jika aku menjadi ayahmu?." tanya Drakon.

"Aku bukanya tidak suka, tapi.. jika kau menjadi ayahku, itu tandanya kau tidak akan punya waktu untukku. kau pasti akan sibuk bersama ibuku dan mengurus pekerjaan." Rosa Menundukkan wajahnya yang sudah terlihat sangat bersedih.

Drakon yang mendengar itu hanya bisa tersenyum dan membawa Rosa ke sofa untuk duduk.

"Aku akan selalu punya waktu untukmu, kau harus ikut denganku ke kerajaan Hibrida." Perkataan Drakon tentu saja membuat Rosa langsung tersenyum senang.

"Benarkah? apakah aku boleh ikut? memangnya kakek akan mengijinkan aku ikut denganmu dan ibu?." tanya Rosa dengan sangat antusias..

"Tentu saja boleh, kau katakan saja pada Kakekmu besok saat sarapan. Aku akan membantumu meminta ijin darinya, bilang saja kau ingin berdekatan dengan ibumu." saran Drakon langsung diangguki oleh Rosa dengan cepat.

"Pasti! aku akan meminta ijin pada Kakek besok! yeah! semoga saja kakek mengijinkan, jadi aku akan sering melihatmu." Tanpa sadar Rosa memeluk tubuh Drakon dengan erat..

Drakon langsung tersenyum senang dan memeluk Balik tubuh Rosa, Mereka saling berpelukan cukup lama. Drakon membiarkan saja Rosa yang ingin bermanja-manja dengannya. karena sebenarnya hati Drakon juga cukup tenang dan nyaman saat berada di dekat Rosa.

"Ayah." Kata Rosa.

"Kau memanggilku ayah?" Drakon tertawa sendiri mendengar perkataan Rosa

"Iya, kau kan ayahku sekarang. apakah kau suka dengan panggilan itu?." Rosa melepaskan pelukannya dari tubuh Drakon, lalu melihat ke arah mata Drakon dengan lekat.

"terdengar bagus, tidak terlalu buruk ternyata menjadi seorang ayah dari gadis cantik ini." Drakon melihat Rosa yang lagi lagi langsung memerah malu. "Kenapa wajahmu itu selalu memerah? kau benar-benar lucu, astaga! anakku ini sangat lucu!." Drakon sudah mencubit kedua pipi Rosa dan hal itu membuat Rosa tertawa pelan.

Di dalam ruangan sepi itu, mereka berdua saling tertawa dan mengobrol dengan riang. seperti tidak ada beban dan tidak memikirkan bahwa status mereka adalah seorang ayah dan anak!.


Chapter 8: Bidak catur yang sudah di tempatkan di tempat masing-masing

Sarapan pagi ini begitu hening, Rosa tersenyum terus menerus sejak datang ke meja makan. Semalam dirinya bermimpi indah karena dapat mengobrol dengan Drakon sampai larut malam, Drakon berjanji akan membantu Rosa untuk ikut ke Kerajaannya dan kami bisa sering bertemu disana.

Senyum Rosa membuat Drakon yang baru masuk ke dalam ruang makan langsung ikut tersenyum, disamping ada Madeleine yang sudah bergelayut manja.

"Pengantin Baru wajahnya segar sekali pagi ini." Ibu Ratu Liliaceae tersenyum menyambut Drakon dan Madeleine yang sudah duduk di bangku masing-masing.

"Ah ibu bisa saja, bagaimana tidur ibu semalam? nyenyak? maaf karena membuat ibu kelelahan karena harus membantu kami menyambut tamu." Kata Madeleine yang sudah berucap dengan santun dan lembut.

"Tidak masalah, acara pernikahan ini diadakan sekali seumur hidup. Aku senang bisa menggantikan kalian yang sudah masuk ke kamar secara bersamaan, untuk memberikan aku cucu Secepat mungkin." ucapan Ibu Ratu Liliaceae membuat Madeleine sedikit bingung. Seingat Madeleine semalam, Drakon datang saat sudah larut malam ke dalam kamar.. setelah itu mereka memang bercinta hingga hampir pagi, Kenapa Ibu Rati berkata bahwa mereka masuk ke dalam kamar secara bersamaan?.

"Ibu jangan bahas hal itu di meja makan, Kasihan Madeleine istriku pasti sangat malu." Drakon yang sudah melihat raut curiga dari Madeleine, langsung mencium kening istrinya dengan lembut dan memegang tangannya memberikan kehangatan di pagi hari.

Madeleine langsung ikut tersenyum dan melupakan pemikirannya tadi, Madeleine sedang di mabuk cinta. jadi semua perlakuan Drakon adalah hal yang selalu di tunggu oleh Madeleine.

Raja Rendra hanya bisa tersenyum senang melihat aktivitas pagi ini, Dirinya merasa tenang sekarang. karena Puterinya satu-satunya sudah mendapatkan pendamping dan akan membuat dua kerajaan menjadi lebih kuat dengan penyatuan ini.

"Anakku, Madeleine.. ayah senang karena kau sudah bisa tersenyum dan mendapatkan suami yang bisa mencintaimu, tugas ayah sudah selesai sekarang.. tolong jadilah istri dan ibu yang baik, hormati suamimu dan sayangi anakmu. Puterimu Rosa Centifolia, Dia butuh kasih sayangmu dan perhatianmu. Aku sudah mewujudkan keinginanmu, sekarang tolong wujudkan keinginan ayahmu ini." Raja Rendra berkata dengan lembut pada Madeleine, Madeleine yang mendengar permintaan ayahnya hanya bisa tersenyum dan mengangguk.

Walaupun sebenarnya Madeleine sangat jijik setiap kali melihat Rosa anaknya, Anak pembawa sial dan membuat hidup Madeleine seperti dalam neraka bertahun-tahun ini.

Madeleine dulu di Perkosa oleh banyak pria, Salah satunya pria muda yang matanya begitu tajam dan memabukkan. Pria yang sudah mengambil kehormatan Madeleine dan juga menanamkan benih ke dalam rahim Madeleine.

Mata laki-laki itu sama persis dengan mata Rosa saat ini, setiap melihat Rosa maka Madeleine seperti melihat pria yang memperkosa dirinya.

Sejak melahirkan Rosa sampai Rosa sebesar ini, Madeleine memang tidak pernah mengurus anak perempuannya itu. Ayahnya Raja Rendra-lah yang memberikan semua kasih sayang pada Rosa dan mengurus Rosa hingga Sebesar sana secantik ini.

Madeleine di kurung dalam istana ini dan tidak bisa keluar kemana-mana lagi, merasa hidupnya sudah tidak berarti lagi. Madeleine sering menyuruh pengawal untuk masuk ke kamarnya dan memuaskan dirinya setiap malam.

Setelah pemerkosaan itu, Madeleine seperti haus akan Sex. Sex adalah hidupnya saat ini, Setiap malam akan ada pengawal yang bergantian menjaga pintu kamar Madeleine. dan juga menghangatkan Madeleine dan membuat Madeleine mengerang nikmat di atas tempat tidur.

Semua itu tentu saja menjadi sebuah rahasia yang tidak akan pernah terbongkar ke telinga ayahnya, Madeleine selalu memberikan uang untuk para pria yang sudah memuaskan nafsunya.

Walaupun percintaan dengan para pengawal tidak membuat Madeleine benar-benar Klimaks dan mendapatkan sebuah kehangatan yang luar biasa. tapi setidaknya hal itu bisa membuat Madeleine kehilangan rasa hausnya sebentar saja.

Namun.. sekarang Madeleine tidak perlu repot-repot untuk mengajak pengawal ke atas tempat tidurnya, sebab Drakon sudah bisa membuat Madeleine jatuh hati dan membuat Madeleine merasakan percintaan panas tanpa diduga-duga.

"Madeleine, kau sedang memikirkan apa? ayah sedang bicara." Raja Drakon membuat Madeleine tersadar lalu buru-buru menggelengkan kepalanya.

"Aku hanya sedikit kelelahan dan mengantuk, maaf ayah aku membuatmu menunggu. aku akan berusaha menjadi istri dan ibu yang baik, aku berjanji." Kata Madeleine yang sudah menunduk hormat saat mata ayahnya menatap Madeleine.

"Bagus anakku, aku akan melihat dirimu yang akan menjadi Ratu suatu hari nanti. ayo kita lanjutkan sarapan paginya." Raja Rendra sudah memotong daging domba yang di sediakan di atas piringnya.

Mendengar kata menjadi Ratu, tentu saja Ratu Liliaceae tidak setuju akan hal itu.

Dirinya masih cukup sehat untuk menjadi Ratu dan mendampingi anak laki-lakinya. Madeleine hanya perempuan kotor yang dijadikan bidak catur oleh Liliaceae. Memangnya kenapa Ibu Ratu mau repot-repot menjodohkan anak kesayangannya dengan pelacur kotor seperti Madeleine? tentu saja karena kerajaan Centaurus yang besar ini.a

Ibu Ratu Liliaceae sangat tau siapa Madeleine di dalam istana ini, seorang pelacur yang selalu membawa banyak pria ke atas tempat tidur.

Hah! Anaknya tidak boleh mendapatkan sisa, tapi mau dikata apa? Madeleine adalah satu-satunya pewaris tahta. tentu saja Ibu Ratu Liliaceae mau menyingkirkan fakta kotor tentang Madeleine dan membuat Madeleine menjadi menantunya.

"Maaf jika aku membuat sarapan ini terganggu, Kakek.. apakah aku boleh ikut ibu ke kerajaan Hibrida?." Suara Rosa menginterupsi semua orang yang sedang makan, salah satunya Madeleine. saat ini Madeleine sudah mengerutkan keningnya heran mendengar permintaan Rosa.

"Kau mau ikut ibumu dan ayahmu? kau yakin Nak?." Tanya Raja Rendra dengan nada lembut.

"Iya Kakek, aku ingin bisa bersama dengan ibu dan ayah. apa kakek mengijinkan?." Tanya Rosa lagi.

"Rosa.. jika kau ikut denganku, siapa yang akan menjaga Kakekmu?." Madeleine lebih dulu bersuara dan menatap anaknya dengan pandangan kesal.

Rosa langsung menunduk takut saat melihat tatapan mata ibunya. "Maafkan aku ibu.. aku.."

"Tidak apa Madeleine.. jangan marahi anakmu seperti itu, Rosa.. jika kamu mau ikut Ibu dan Ayahmu, maka pergilah Nak.. tapi jangan lupa untuk sering mengunjungi kakek setiap sebulan sekali ya. Kakek pasti akan sangat merindukan dirimu." Ucapan Raja Rendra membuat Rosa Langsung tersenyum senang, Tapi tidak dengan Madeleine yang sudah menggenggam sendok di tangannya dengan kuat.

Drakon yang melihat Amarah dari Madeleine, langsung menggenggam tangannya dan menatap mata istrinya itu. berkata lewat tatapan mata bahwa semua akan baik baik saja.

Akhirnya Madeleine menghela nafas pelan lalu melanjutkan makannya lagi, Semua ini demi Drakon. Madeleine tidak mau terlihat menjadi ibu yang jahat di depan Drakon.

Drakon tersenyum melihat Madeleine yang sudah tenang, Drakon lalu melirik sekilas ke arah Rosa dan mengedipkan sebelah matanya. membuat Rosa langsung tersipu malu dan berpura-pura menunduk.

Kedipan mata Drakon di tangkap jelas oleh Ibu Ratu Liliaceae, Hal bagus yang ibu Ratu dapatkan pagi ini. Dirinya akan mendapatkan satu bidak catur lagi untuk menyingkirkan Madeleine secara perlahan dari hidup Drakon.

Ya... Rosa Centifolia..

Gadis polos yang sepertinya menyukai anak laki lakinya, ah tepatnya Menyukai ayahnya sendiri..


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C7
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank 200+ Power Ranking
    Stone 0 Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login

    tip Paragraph comment

    Paragraph comment feature is now on the Web! Move mouse over any paragraph and click the icon to add your comment.

    Also, you can always turn it off/on in Settings.

    GOT IT