Meski berpikir begitu, tetapi Yura masih mengambil botol air dan berterima kasih pada Iqbal. Iqbal tidak terlalu suka tertawa. Ketika dia tidak tertawa, dia tampak memiliki wajah yang tegas. Dia terlihat sangat serius, tapi saat dia tersenyum seperti angin musim semi, dia terlihat sangat menawan.
"Kenapa kamu sangat sopan padaku? Ketika aku syuting untuk pertama kalinya dulu, aku juga sama seperti dirimu. Aku tidak tahu harus bagaimana. Saat itu, aku adalah bintang yang hanya sedikit terkenal. Belakangan aku baru mendapat status seperti ini di industri hiburan." Iqbal memasukkan permen ke tangan Yura, "Percayalah pada dirimu sendiri, aku dapat melihat bahwa kamu memiliki potensi besar. Saat syuting, jangan memikirkan artis yang kamu anggap sebagai senior. Kamu harus menyatukan dirimu ke dalam cerita ini, seolah kamu berada di dalamnya."