Download App
69.23% Akhir Renaisannce / Chapter 9: Perjalanan Dimulai II

Chapter 9: Perjalanan Dimulai II

deni : jadi ini ya perancis ?

ivan : ya, keren kan ?

deni : biasa aja.

ellen : what are you fools talking about ?

deni : you are not invited for this conversation.

ellen : ( menghela nafas ) okay, but since you are a male do not...

( belum selesai ellen bicara... cewek cantik lewat )

deni & ivan : ( bersiul )

ellen : whistle...

( lalu petugas keamanan datang, deni dan ivan disuruh membayar denda karena bersiul kepada perempuan di perancis dilarang )

ellen : take that, i'm about to tell... hey you pervert, do not flirting or the local police will come and you have to paying fine.

deni : why ? according to the book, france is romantic place but whistle prohibited ? give me a break.

ivan : sorry, got carried away ellen.

ellen : yes ivan and you fool stick close with me, you surely giving us a hard time.

deni : alright, belle.

( mereka bertiga pergi kerumah ellen, sebagaimana rumah orang perancis lainnya, tampak bangunan bergaya klasik itu nyaris terlihat sama, arsitektur nya rumit, itu memberikan kesan elegan )

ellen : you boys take a rest, i went to groceries now.

ivan : i can assist you.

ellen : no, you're tired, i just want to buy some food.

( ellen pergi keluar rumah, membuka garasi dan menyalakan motor sport ducati nya, sesampainya di toko, ellen memarkirkan motornya, masuk ke toko untuk berbelanja )

ellen : ( Qu'est-ce que les indonésiens aiment ? )

( ellen mengambil daging domba beku, membeli tomat, buncis, roti baguette dll )

ellen : Combien ça coûte ?

pegawai : 112 euros.

( setelah ellen membayar, ellen lanjut menuju Arc de triomphe... bukan untuk jalan-jalan, tapi untuk membeli kopi toraja di toko sekitaran monumen )

( area berganti kerumah ellen )

deni : hey, is this worth ?

ivan : worth what ? just speak indonesia.

deni : kita bertiga mau memulai ini ? bukannya kita biarkan saja ? lagipula tidak ada perubahan signifikan terjadi ?

ivan : tidak ! kau tahu kan ? sebelumnya kami juga ikut beberapa kali dengan mu yang lainnya melintasi waktu, tapi saat di masa lalu ketika terjadi perang sipil di perancis, kau menyuruh kami kembali.

deni : kenapa aku menyuruh kalian pulang ?

ivan : entahlah, tiba-tiba saja kau menyuruh kami pulang ke masa kini, lama kami tidak mendengar kabar darimu, tiba-tiba saja beberapa bulan setelah kau menyuruh kami pulang ke masa kini kau muncul dengan banyak luka, berteriak dan bilang kalau eksistensimu di masa depan lenyap.

deni : aku kok ada disini, keluargaku dan lainnya...

ivan : itulah paradox...

deni : paradox, jadi, kau dan lainnya ada juga ? kembaran ?

ivan : tentu saja, setiap kemungkinan itu ada...

deni : tunggu, aku mulai paham, berarti bukan hanya aku kan yang punya alat melintasi waktu ?

ivan : bingo... benar, ada orang lain.

deni : berarti, peleburan, penyatuan...

ivan : benar lagi, orang lain itu juga berniat mengambil keuntungan dan menguasai dunia sejati dengan meleburkan dimensi paradox.

deni : caranya ?

ivan : dalam kutub, kalau positif ditambah positif apa yang terjadi ?

deni : saling bertolak ?

ivan : benar, menurutmu jika setiap orang memiliki kembaran dirinya apakah mereka akan menerimanya begitu saja ? ada yang iya ada yang tidak.

deni : maksudmu, kalau pelaku mendapatkan alat itu, dia akan membuka gerbang dimensi lintas masa ?

ivan : iya, setelah manusia dizaman sekarang ke masa lalu, atau manusia dimasa depan kembali ke masa sekarang, mungkinkah akan ada perang ? karena kebutuhan sumber daya dan intelijensi yang berbeda ?

deni : bukan mungkin tapi pasti.

ivan : ya, pelaku mau mengobarkan perang lintas masa, mengambil keuntungan darinya, untuk mudahnya, pelaku mencoba menciptakan kiamat, sembari kiamat itu akan terjadi dia ingin hidup layaknya Tuhan.

deni : dia punya alatnya, kenapa dia tidak melakukannya sekarang.

ivan : alat itu berjumlah 3, kau punya keduanya dan satu lagi bisa kita ketahui dimana.. coba tekan alat itu...

deni : begini...

( muncul layar virtual, didalam layar virtual itu terdapat beberapa informasi mulai dari lokasi 2 alat lainnya dan cara penggunaannya )

deni : jadi kalau cuma 1 atau 2 tidak bisa ya ? bisa, tapi skalanya kecil kan ?

ivan : iya.

deni : kalau ini kuhancurkan ?

ivan : 2 tersisa, kau tidak akan bisa melintasi masa lagi dan 2 lainnya bisa, meski mereka kehilangan satu, mereka masih bisa membuka portal lintas masanya. saat alat yang kau sekarang dan kau lainnya pegang hancur kita kalah.

deni : jadi kita perlu mengambil yang lainnya dan menghancurkan semuanya bersamaan ?

ivan : yes.

deni : secara logika, semua hal ini gila ya ? siapa ya yang menciptakan alat ini ?!

ivan : itu yang aku tidak tahu... ya sudah, aku mau minum dulu di lantai bawah.

deni : silakan...

( deni berpikir, ini semua sangat rumit, gila, melampaui pemahaman manusia )

...


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C9
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login