Setelah meninggalkan Paulie yang sekarat, Lucci segera berlari ke Kamar Iceburg dengan cepat. Dan beberapa saat kemudian mereka berempat telah berkumpul di dalam kamar Iceburg
"Hehe..Uhuk.. Apakah kalian marah karena..uhuk..benda yang kalian incar..uhuk..ternyata palsu..?!" Kata Iceburg yang mengejek mereka
Mendengar perkataan Iceburg, Lucci segera menendang perut Iceburg dengan kuat
"Ugh..!"
Tendangan Lucci membuat Iceburg terpental dan kembali memuntahkan darah
"Hah..Hah..Pergilah, tidak ada yang bisa kuberikan..hah.. kepada kalian.." Kata Iceburg dengan susah payah
"Tidak, pasti ada yang harus kau berikan kepada kami Tuan Iceburg.." Kata Lucci yang kemudian melepaskan Kostum miliknya
Kaku, Blueno, dan juga Kalifa mengikuti Lucci untuk membuka Kostum mereka
"Mengapa kau tidak terlihat terkejut sama sekali Tuan Iceburg..?" Tanya Kalifa
"Hehe..sejak Pertama kali..Hah..Uhuk..The Dreamer Luffy datang..hah..dia telah mengatakan..hah..hah..bahwa di sisiku ada lalat.."
"Dan setelah aku memeriksa..hah..catatan penduduk Water 7, hanya kalian berempatlah yang sangat mencurigakan..hah..hah..karena kalian berempat tiba-tiba saja muncul di Water 7 sekitar lima tahun yang lalu.."
"Meski aku tidak ingin mempercayainya, tapi aku telah bersiap untuk kemungkinan yang terburuk.." Kata Iceburg
"Apakah dari awal mereka telah mengetahui tentang kami, tapi bagaimana cara mereka mengetahuinya. Sudahlah lagipula kami telah membongkar identisas asli kami, dan itu tidak penting lagi dari mana mereka mengetahuinya.." Pikir Lucci
"Aku tidak ingin mendengarkan omong kosongmu, katakan saja dimana Blueprint Pluton yang asli..!" Kata Lucci
"Yang Asli..?..hah..Bahkan aku pun tidak tahu.hah..dimana keberadaannya sekarang..!" Balas Iceburg
Urat Nadi segera terbentuk di dahi Lucci mendengar Iceburg
"Lucci kita tidak memiliki terlalu banyak waktu.." Kata Kaku
"Aku tahu, apa persiapan telah dilakukan Kalifa..?" Tanya Lucci
"Sudah, 3 menit lagi akan segera terjadi.." Kata Kalifa
"Kalau begitu kita akan segera pergi.." Kata Lucci
"Hehe apakah kalian takut..hah..dengan kedatangan mereka..hah..karena itu ingin melarikan diri secepatnya.." Ejek Iceburg
"Tutup mulutnya kalifa, kita akan membawanya ke Eneis Lobby dan disana kita bisa melakukan apa saja padanya.." Kata Lucci
"Baik.." Kata Kalifa
Tapi kemudian, tiba-tiba salah satu dinding menjadi roboh yang menyebabkan mereka terkejut. Dari dinding yang roboh itu muncul seseorang yang sedang berjalan ke arah mereka sambil berkata dengan suara yang dalam "Ketemu Kalian, CP 9..!"
Dalam sekejap Kalifa, Kaku, Blueno merasakan bulu di tubuh mereka langsung berdiri, bahkan Lucci pun ikut merasakan tekanan dari orang yang muncul itu, yang tidak lain adalah Luffy
Lucci segera menggunakan Soru untuk berpindah ke posisi Iceburg, dia berencana menggunakan Iceburg sebagai tameng agar bisa membuat mereka setidaknya berhenti sesaat
Saat Lucci akan segera mencapai Iceburg, tiba-tiba dia mendengar suara dari atas "Apa yang ingin kau lakukan.."
Luffy yang berara di atas Lucci segera mencengkeram kepalanya dan membantingnya dengan keras ke lantai
"BAAAAAAMM..!"
Bangunan bergetar hebat saat Luffy membanting kepala Lucci di lantai
--------------
"Apa yang terjadi..!" Kata Salah satu Tukang Kayu yang mendengar suara seperti Ledakan
"Aku tidak tahu, tapi sepertinya terjadi ledakan hebat, bahkan sampai bangunan bergetar hebat.." Kata yang lain
"Jangan diam saja, ayo pergi dari mana ledakan itu berasal..!" Kata yang lain
--------------
"Lucci..!" Teriak Kalifa, Kaku dan Blueno
"Apa kah kalian para agen tidak pernah di ajarkan untuk tidak mengalihkan perhatian saat sedang bertempur..?" Kata Sanji yang muncul di dekat Blueno dan bersiap untuk menendangnya
"Tekkai..!!" Teriak Blueno yang terkejut melihat Sanji yang bersiap untuk menendangnya
"BAAAAM..!"
Blueno yang mencoba menahan tendangan Sanji dengan Tekkai segera terbang menabrak dinding
"Apakah kau kira trik murahan itu bisa menahan tendanganku.." Kata Sanji
Kaku yang melihat Blueno telah terbang segera mengeluarkan pedang miliknya dan ingin menyerang Sanji, tapi tiba-tiba ada sayatan terbang yang mengarah padanya yang membuat Kaku segera mundur dan mendekati Kalifa
"Kau terlalu banyak berlagak Sanji.." Kata Zoro yang berjalan melewati dinding yang telah roboh dan Di ikuti oleh Reiju, Kuina dan Robin
"Bagaimana ini Kaku, kita tidak akan bisa menang melawan mereka.." Bisik Kalifa pada Kaku
"Aku tahu, tapi lihat, Nico Robin ikut bersama mereka, dan orang itu yang di katakan oleh Blueno juga tidak ada di sini. Ini adalah sebuah kesempatan bagi kita.." Bisik Kaku
"Apakah akan berhasil..?" Tanya Kalifa
"Jika Langit memang berpihak ke pada kita, kita bisa melakukannya.." Kata Kaku
-----------------
"Tangguh juga kau.." Kata Luffy yang masih menahan kepala Lucci di lantai
"Jangan remehkan aku..!!" Teriak Lucci yang kemudian tubuhnya perlahan-lahan menjadi membesar dan dia pun berubah menjadi Leopard yang berukuran lebih dari empat meter
"Heee, Zoan ya.." Kata Luffy yang telah mundur
"Sebagai Zoan tipe karnivora, aku menjadi lebih kuat saat bertransformasi, dan dengan tubuh terlatih yang aku miliki ini, membuatku menjadi pertarung yang kuat..!" Kata Lucci
"Jadi apa? Pada akhirnya Leopard juga termasuk keluarga Kucing, jika itu adalah Binatang Purba aku akan sedikit mengaguminya.." Kata Luffy yang mengejeknya
Lucci yang menjadi marah segera menggunakan Soru untuk menuju ke tempat Luffy dan menusuknya menggunakan Shigan yang lebih mematikan saat dia dalam keadaan Leopard, Karena dalam kondisi ini dia memiliki Kuku tajam Leopard
"BAAAAAMM..!"
Gelombang kejut terjadi saat Shigan Lucci menusuk Luffy
Tapi meski begitu, Luffy sama sekali tidak bergerak dari tempatnya karena bagian tubuh yang ingin di tusuk oleh Lucci telah di lapisi oleh Busoshoku Haki.
Sebaliknya Kuku Leopard milik Lucci menjadi hancur saat mencoba menusuk Busoshoku Haki milik Luffy
"Apa ini kekuatan yang kau banggakan itu Kucing..?" Ejek Luffy yang melihat Lucci menjadi terpana akibat serangannya sama sekali tidak mempengaruhi Luffy dan bahkan Kuku tajam miliknya juga menjadi hancur
"Serangan itu seperti ini..!" Kata Luffy yang kemudian memegang lengan Lucci
"100 juta Volt..!"
"AAAAAAAAARGH..!!!"
Arus listrik bertegangan tinggi itu menyetrum Lucci dan membuatnya berteriak sangat keras. Selain teriakan Lucci, kamar ini juga menjadi sangat menyilaukan karena serangan milik Luffy
Blueno yang sedang bersembunyi di 'Space' miliknya setelah bangkit kembali dari tendangan Sanji. segera berpikir bahwa ini adalah sebuah kesempatan untuk melaksanakan rencana mereka. Dia dengan cepat mendekati Kalifa Dan Kaku untuk menyuruh mereka untuk masuk kedalam 'Space' miliknya
Selagi semua orang yang berada di dalam ruangan ini sedang menghalangi mata mereka dari Cahaya Listrik, Blueno, Kaku dan Kalifa segera mendekati Robin dan mengeluarkan Borgol Batu laut yang mereka bawa.
Mereka bertiga saling mengangguk dan kemudian Blueno membuka jalan keluar di belakang Robin, Kaku segera memasang Borgol Batu Laut di salah satu lengan Robin, dan Kalifa menutup mulutnya dan menariknya ke dalam 'Space' Milik Blueno.
Mereka bertiga berpikir bahwa hal yang mereka lakukan sama sekali tidak disadari oleh Luffy dan lainnya. tapi yang sebenarnya sejak aura Kaku dan Kalifa tiba-tiba menghilang mereka telah menyadarinya. Dan membiarkan mereka melakukan sesukanya, Karena semua ini sesuai dengan apa yang telah mereka rencanakan.
"Aura Klon Robin telah menghilang, sepertijya mereka tidak menyia-nyiakan kesempatan yang sengaja aku buat ini.." Pikir Luffy dalam hati
Luffy kemudian melepaskan Lengan Lucci dan berkata pada Lucci "Sepertinya kau masih sadar ya..?"
Luffy kemudian menendang Lucci di perutnya dan itu membuatnya terbang ke arah dinding, Tapi Tiba-tiba Lucci berhenti di udara karena Blueno menahannya dan dia mulai menarik Lucci masuk ke dalam 'Space' miliknya
"Ketua gawat mereka membawa Robin..!" Teriak Reiju tepat setelah cahaya menyilaukan itu menghilang dan berpura-pura panik karena hilangnya Robin tiba-tiba
"Apa..!" Teriak mereka semua
Luffy segera berlari dan mencoba menghentikan Bleuno, Tapi sayangnya Luffy terlambat untuk menghentikannya.
"Sial..!" Teriak Luffy dengan keras
Iceburg juga menjadi terdiam, karena berusaha menyelamatkan dirinya, mengakibatkan teman mereka menjadi di culik. Dan yang membuatnya lebih parah lagi adalah orang yang di culik adalah Nico Robin.
Tapi kemudian sebuah suara terdengar "Mereka sudah pergi menjauh Ketua.." yang ternyata adalah Law yang berjalan ke Kamar tidur ini bersama Chopper dan Paulie
"Oh begitu ya? Bagaimana dengan Aktingku? Apa sudah layak mendapatkan penghargaan..?" Kata Luffy
"Masih belum terlalu layak.." Jawab Kuina dan Reiju
"Tuan Iceburg, apakah kau baik-baik saja..?!" Teriak Paulie yang segera berlari ke arah Iceburg
"Bisakah kau melihat kondisi beliau..?" Kata Paulie pada Chopper
Chopper mengangguk, lalu berjalan ke arah Iceburg
"Paulie..Tidak, Tunggu, Kenapa kalian tiba-tiba menjadi tidak peduli terhadap teman kalian yang diculik..!" Teriak Iceburg pada mereka
Luffy dan yang lainnya berhenti berbicara dan menatap Iceburg
"Apa kalian tidak mengerti betapa berbahayanya mereka mendapatkan Nico Robin..?!" Kata Iceburg
Tiba-tiba ada suara lain yang datang dari sisi dinding yang telah di hancurkan
"Ara, Apakah kau mengkhawatirkan aku Tuan Iceburg..?"
"Eh.." Iceburg terkejut mendengar suara itu, lalu dia melihat ke arah sumber suara. Dan apa yang dilihatnya adalah Nico Robin yang sedang tersenyum padanya
"Kau, bagaimana bisa..?!" Kata Iceburg yang menunjuk Robin dengan terkejut
Paulie yang sebelumnya juga telah melihat Robin merasa penasaran, karena seingatnya Nico Robin telah pergi terlihat dahulu dan hanya meninggalkan dirinya bersama Orang memakai Topi Bulu dan Rusa itu.
"Robin yang mereka culik adalah sebuah Klon Iceburg-san.." Kata Luffy
"Klon..?" Tanya Iceburg dan Paulie
"Ya Klon yang terbuat dari kemampuan milikku.." Kata Robin yang kemudian menunjukkan kekuatan untuk membuat anggota tubuhnya
"Lalu kenapa..?" Tanya Iceburg dengan bingung
"Karena kami butuh alasan.." Kata Luffy
"Alasan..?"
"Untuk menyerang Enies Lobby..!" Kata Luffy
"HAH...?!" Teriak Iceburg dan Paulie
Perjalan Kelompok Lightning Star di Grandline : Hari ke 33
Lagi terlalu sibuk dengan pekerjaan, Jadi waktu untuk menulis berkurang