Mereka berlima lalu memutuskan untuk tidur. Suasana begitu senyap di ruangan itu. Namun di ruangan lain tetap saja ada hiruk pikuk orang yang berlalu-lalang. Entah itu para petugas medis, atau para peserta tes lain yang punya urusan tertentu.
Lyosha membuka matanya, dilihatnya keempat temannya sudah terlelap. Lyosha bersyukur karena kekuatan magisnya bisa menyelamatkan hidupnya. Dan yang membuat dia tambah senang adalah, dia punya bentuk baru dari kekuatan magisnya.
Namun Lyosha masih berharap kalau Liana benar-benar menciumnya. Lyosha lalu terkekeh pelan. Difikirnya tak mungkin Liana melakukan itu. Semua ucapan itu hanyalah bentuk ucapan penyemangat agar dirinya bisa bangkit. Dia bertaruh Liana tidak akan mau melakukan itu.
Lyosha lalu memejamkan kembali matanya. Namun ia terkejut karena ada sebuah benda kenyal menyentuh pipinya. Lyosha membuka matanya kembali dan terkejut bukan main tatkala melihat Liana yang tengah mencium pipinya.