Tania menatap Diaz dengan tatapan penuh kecurigaan
" Apa benar yang kamu katakan? Lantas siapa itu Anggun? " Mata Tania membelalak meminta penjelasan dari Diaz
" Tania, jika aku memang menggoda Anggun, mana mungkin aku sampai membuatnya menangis? Aku tidak lernah mempermainkan wanita, oke? " Diaz menjelaskan dengan sungguh - sungguh
" Oh yang lebih penting dari itu. Roni, bukankah sebaiknya kamu berkonsultasi dengan psikiater? Sepertinya kamu memiliki beban yagng cukup berat di pundakmu. Mungkin jika kamu melakukan konseling, itu akan membuatmu merasa lebih baik dan tidak hidup dalam anggapanmu sendiri " Diaz dengan tenang menyarankan pada Roni
Wajah Roni tiba - tiba pucat
" Bagaimana dia bisa tahu kalau aku memiliki sedikit masalah dengan kejiwaanku? " Pikir Roni setelah mendengar Diaz bicara
" Aku baik - baik saja. Kamu tidak perlu perhatian padaku seperti itu " Roni berkata dengan sikap sinis
Hallo pembaca sekalian. Terima kasih sudah membaca novel ini.
Cara memberikan ulasan & batu kuasa itu gampang banget!
Di aplikasi, kalian pergi ke informasi novelnya, lalu scroll ke bawah & tekan tombol mengundi.
Untuk ulasan kalian tekan ulasan dibawah tombol mengundi lalu setelah itu tekan tombol bergambar pensil, lalu tulis deh ulasan kalian.
Gampang banget bukan? ;)
Kalian bebas mau kasi bintang berapa, mau kritik dan saran juga boleh