"wih udah selesai." Kata seorang anak kelas tiga dengan muka siap ketawa.
Gue hanya senyum, perasaan gue mulai gak enak. Sepertinya sebentar lagi bencana besar akan terjadi.
"woy," lanjut dia "udah cebok belom."
"Hahaha." Mereka semua ketawa.
Gue hanya diem kesel, di saat gue mau pergi, tangan gue ditarik lagi sama dia.
"mau kemana? cebok dulu." Dia makin menjadi.
"Hahaha."
Gue jadi pengen nyate mereka.
Dengan perasaan sedih, gue pun pulang ke rumah. Sampai rumah, gue buka baju, buka celana, masuk ke kamar mandi. Di dalam kamar mandi, gue nangis…kejer. hehe, enggaklah.
Setahun kemudian, tepatnya sekarang gue udah kelas delapan. Gue udah mulai lupa sama tragedi kentut yang membawa petaka itu. Dan anak–anak kelas tiga (sialan) itu udah pada lulus semua. Dan sekarang gue akan lebih hati-hati untuk ngeluarin kentut, tidak seperti dulu yang begitu arogan.