Untuk Martha Eldisya, dara lima belas tahun dengan inner beauty yang jelita. Bagaimana kabarmu sekarang? Kotamu masih sepanas dulu, kan? Kotaku juga. Dan sekarang aku meranggas dalam gurun kerinduan yang tak mampu memangkas jarak. Sulit menghubungimu sekarang. Engkau terlalu terobsesi pada masa depanmu sebagai seorang dokter bedah sehingga mengikhlaskan keanggunanmu terisolasi bersama keheningan. Tidak apa-apa. Kita pernah sepakat bahwa itu adalah pilihan terhebat. Karena keagungan keheningan itu bukan hanya mengabsolutkan kebebasan kita, tetapi juga menerbangkan kejelitaan hatimu lebih dekat pada kesempurnaan.
Terlalu lama aku terpasung dalam keangkuhan yang memuakkan. Superioritasku yang semu membuat aku enggan mengakui bahwa aku jatuh cinta padamu. Cinta ini telah lama terpenjara dalam kelam yang pekat dan hampir saja membusuk bahkan sudah terlalu busuk untuk kumuntahkan pada kemilau pesonamu.