Aku tak menyangka ini terjadi, aku tahu aku yang jahat, akulah yang bersalah, dan akulah setan antara hubungan sahabatku dengan pacarnya. Sahabatku maafkan aku jika aku telah merusak hubunganmu. Aku khilaf, namun aku tak mau munafik, aku juga sama mencintai pacarmu dan aku ingin memilikinya.
"Kenapa melamun terus Tan, entar kesambet loh." Sahabatku membuyarkan lamunanku, bukannya merespon aku malah bengong menatapnya. "INTAN!!!" Dia berteriak tepat di telingaku. "Eh ada apa?!" aku pun segera terperanjat, dia hanya memanyunkan bibirnya memalingkan wajahnya.
"Jangan monyong gitu napa, entar tante bebek kalah saing loh." Aku pun mencolek dagunya.