Download App
0.78% Salju / Chapter 3: Percakapan hangat

Chapter 3: Percakapan hangat

Disisi lain Salju dan Nisa berjalan dibelakang Joe dan Rullan. Salju tersenyum melihat tingkah Rullan yang sangat periang.

"Sal , keknya tuh Rullan sering liatin lu dah" ucap Nisa

"Ya gua juga sadar tapi mau diapain" ucap salju

"Kalo dia deketin lu, kira-kira lu bakal Nerima dia ga?" lanjut Nisa

"Gatau deh, gua masih takut kalo ada cowo deketin gua" ucap Salju

"Kenapa sih tentang sesuatu yang lu rahasiakan itu?" ucap Nisa

"Iya rahasia gua, yang buat gua gamau ada cowo deketin dan bahkan cinta sama gua, gua gamau dia sakit hati saat tau apa yang ada di dalam diri gua" ucap Salju

"Ya gua tau lu dari kecil, dan gua juga tau rahasia apa yang lu sembunyikan, jadi wajar aja lu nolak banyak cowo selama ini, tapi apa lu gamau mencoba cinta pertama? lu akan rasakan serunya cinta dan yang pasti perjuangan" ucap Nisa dengan semangat

"Tapi nis gua takut" ucap Salju dengan nada yang terkesan sedih

"Yaudah gua ga bisa maksa, semoga hati lu terbuka deh" ucap Nisa mengingatkan

"Pengennya juga begitu" ucap salju sembari menaiki motor nya ditempat parkiran.

Nisa dan salju adalah teman dari kecil, mereka selalu bermain bersama dan saling terbuka satu sama lain. Anisa pun sangat peduli dengan Salju dan dia selalu menjaga rahasia yang dimiliki oleh salju. Anisa ingin Salju merasakan cinta dari sebuah hubungan, tetapi salju selalu menolak dan cuek terhadap laki-laki yang selalu mendekatinya.

Hari mulai gelap dan adzan Maghrib berkumandang , akupun lekas melaksanakan sholat. Setelah itu akupun memutuskan untuk keluar untuk menghilangkan kebosanan ku. Aku selalu saja berpikir bahwa hidupku sangat membosankan, aku selalu ceria didepan teman-teman ku namun saat dirumah aku selalu saja diam dan jarang berbicara. Hamparan bintang dan angin yang bertiup lembut membuat pikiran dan hatiku tenang. Banyak penjual kaki lima dipinggir jalan, aku memutuskan untuk mencari cemilan dan memakannya di dekat taman. Aku melihat penjual sosis bakar, aku pun menghampiri penjual tersebut.

"Mas berapaan sosis nya?" ucap ku

"2000 rupiah untuk yang kecil dek" ucap penjual tersebut

"Yaudah mas mau 5 sosis tapi ga pedes ya mas" ucap ku

"Siap, tunggu ya!" ucap penjual

Perhatian ku teralihkan lagi , aku sangat menikmati suasana ini, suasana yang tidak terlalu ramai namun juga tidak terlalu tenang. Bagi ku ini sangat nyaman, namun tiba-tiba ada seorang perempuan menghampiri penjual yang sama. Dia memakai masker sehingga aku tidak mengenalinya.

"Rullan?" ucapnya lembut

"Eh iya, kok kenal?" ucap ku

Lalu perempuan itu pun melepas masker nya. Dan ternyata dia adalah Anisa, aku tidak terlalu kenal dengan Anisa namun aku tau dia satu ekskul dengan ku dan dia adalah teman dari Salju.

"Beli juga lu?" ucapku

"Iya gua beli sosis terus si Salju lagi beli es tuh" ucapnya

Mataku langsung mencari dimana tukang es tersebut berada. Aku tidak tau apa yang salah dengan ku, mengapa aku langsung mencari dia.

"Dek sosis nya!" ucap penjual sosis

Namun aku tak mendengarnya, aku masih mencari dimana tukang es yang dihampiri salju. Lalu Anisa menepuk ku sembari berkata "Tuh sosis lu!"

"Oiya astaga, nih mas duitnya, maaf ya mas" ucapku

"Iya sama-sama dek" ucap penjual sosis

"Lu mau kemana abis ini?" ucap Anisa

"Pengen duduk di taman situ" ucapku sambil menunjuk kearah bangku yang kosong di taman

"Yaudah bareng gua sama Salju aja, lagian gua juga mau duduk situ nanti" ucap Anisa

"Yaudah gua duluan kesitu ya" ucapku sembari berjalan menuju bangku taman

Aku duduk untuk makan sosis bakar pesanan ku, sambil menunggu Salju dan Anisa datang. Aku memainkan handphone ku lalu membuka Instagram. Tak berselang lama Salju dan Anisa datang menghampiri ku. Tak tau mengapa namun aku sangat gugup saat salju datang, aku tak tau apa yang ingin aku bicarakan.

"Follow ig gua dong!" ucap Anisa

"Yaudah boleh, apa namanya?" ucapku

Anisa mengetik nama Instagram nya lalu mengklik follow.

"Nanti gua follback ya" ucap Anisa

"Eh sal lu ga sekalian nih di follow?" ucap Anisa ke Salju.

"Ih udah ga usah" ucap salju

"Udah gapapa sekalian" tiba-tiba saja mulutku mengucap kata tersebut. Aku langsung canggung dan tidak tau harus berbuat apa. 'haduh kenapa ngomong gitu sih, bodoh banget' pikirku.

"Yaudah follow aja, sini gua ketik in" ucap salju sembari mengambil handphone ku

"Nanti gua follback ya!" ucap salju.

"Lu lulusan SMP mana emang ?" ucapku ke Salju

"Lulusan SMPN 3" ucap Salju

"Oh di deket jalan Mohammad Yamin situ ya?" ucapku

"Iya disitu, kalo lu dimana?" ucap salju

"Gua SMP swasta ga jauh dari tempat lu" ucapku

"Kalo lu nis , lulusan mana?" ucap ku kepada Anisa.

"Gua di SMPN 1" ucap Anisa

"Oh kalian beda sekolah SMP nya?" ucapku melanjutkan percakapan

"Iya pas SD bareng tapi pas SMP pisah" ucap Anisa

"Oalah begitu toh" ucapku

"Lu kenapa masuk kir? kan cowo cocoknya ke ekskul olahraga gitu" ucap Anisa

"Gua ga terlalu tertarik ekskul olahraga, gua pengen hal baru aja" ucap ku

"Oalah berarti beda tujuan sama gua dan Salju" ucap Anisa

"Emang lu berdua kenapa masuk kir?" ucap ku

"Gua pengen ikut lomba-lomba sih, soalnya banyak lomba dari universitas yang di ikutin sama kir" ucap Anisa

"Iya gua juga pengen ikut yang olimpiade, biar sekalian mengasah skill pembelajaran gua" ucap Salju melanjutkan

"Lho gua baru tau ada lomba-lomba dari universitas" ucap ku dengan tawa kecil

"Gua kira cuma sekedar eksperimen dan kegiatan lingkungan doang haha" lanjut ku

Tanpa sadar salju tertawa kecil dengan ucapan ku. Aku senang melihatnya walaupun hanya dengan percakapan sederhana bisa membuatnya tertawa.

"Iya lu cari tau dulu lomba yang lu mau, terus cari tau juga kapan dan dimana itu lomba diadakan!" ucap Anisa tegas

"Iya gua jadi tertarik karena cerita lu, mungkin gua bakal nyari yang sesuai minat dan bakat gua haha" ucap ku

"Iya kalo menang lu bisa dapet uang dan sertifikat, dan sertifikatnya juga bisa buat nambah poin di SNMPTN nanti!" ucap Anisa lebih lanjut

"Iya bener kata Anisa lan, selain nilai raport, sertifikat dari juara juga bisa bantu buat memperbesar kemungkinan lu lolos di SNMPTN!" ucap Salju

"Wih lu info udah banyak yah, dapet info darimana aja lu pada?" ucap ku

"Kalo gua dari Kaka kelas sih" ucap Anisa

"Kalo gua dari Kaka gua sendiri" ucap Salju

"Karena kata Kaka kelas gua banyak yang udah masuk SNMPTN dibantu dengan sertifikat kejuaraan , apalagi kejuaraan nasional" ucap Anisa

"Mantap lah info nya, makasih banyak ya info nya, gua jadi punya tujuan nih" ucapku

"Yaudah gua sama Salju balik dulu ya, udah malem besok kita ekskul" ucap Anisa

"Iya hati-hati ya kalian, makasih lagi ya" ucap ku

"Hati-hati juga lan!" ucap Salju

"Eeh iya sal, makasih" ucap ku tersipu.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C3
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login