Lima belas menit yang lalu Kurnia gusar. Menyerbu Aristo dengan berbagai pertanyaan yang setengahnya terselip maki-makian. Merasakan emosinya teraduk—bingung, marah, kesal, pengen-gigit-kepala-si-somplak—semuanya jadi satu.
Lima menit setelahnya Kurnia mulai merasa ingin membakar ice cream shop ini beserta Aristo dkk di dalamnya.
Dan sekarang Kurnia speechless. Matanya hanya bisa terpaku menatap dua pasang muda-mudi di depannya. Beku.
"Susah nggak nemu tempat ini? Soalnya ini tempat baru. Udah ada di map-nya belum?"
"Udah ada kok. Tapi biasalah, macet."
"Bagus deh. Kita dari tadi nungguin lo." Rayan menimpali. Menarik kursi di sebelahnya supaya Yoanna duduk berhadapan dengan Aristo.
Aristo memanggil seorang pelayan yang lewat.
Sementara otak Kurnia sudah meledak-ledak di dalam tengkoraknya.
Tolonglah.