Ini hari ketiga Kinan izin tak masuk kantor. Ia masih takut untuk keluar rumah. Murni juga sempat khawatir dan menengoknya ke pavilion. Tetapi, Kinan beralasan sedang mengajukan cuti. Ia ingin belajar lebih, dari buku-buku yang sudah dipinjamkan oleh Murni padanya.
Dan memang ia lakukan.
Tetapi malam ini, ia dibuat tak terkendali, saat mendapatkan pesan dari nomor baru, yang mengirimkan video dan gambar Nek Asih diikat dikursi rumahnya. Wajah wanita renta itu terlihat ketakutan.
Kinan sampai meneteskan air mata. Sudah lama ia tak mengunjungi Nek Asih. Ia terlalu larut dengan aktifitas barunya, belajar agama.
Jam dinding menunjukkan pukul sembilan malam. Ia keluar, membuka sarung mobil, lalu menghidupkan mesin. Sembari itu, Kinan kembali masuk ke dalam, membawa beberapa baju yang ia masukkan ke dalam tas.
Murni terkejut mendengar suara mobil Kinan yang terparkir di halaman rumah. Wanita baik hati itu pun keluar, menghampiri Kinan yang wajahnya terlihat tegang dan pias.
TERKUTUK KAU TONI!!!
GERAM AKU..