Chapter 107: To See Your Happiness

"Jadi sekarang, kita temenan nih??" ucap Hanan.

Anin tersenyum.

"Iya pak heheh.. bapak gak keberatan kan menjadi teman saya??" ucap Anin.

"Saya gak keberatan kok.. karena meskipun awalnya hanya sekedar teman biasa, tapi semoga suatu hari nanti, saya bisa menjadi teman hidup kamu wkwk.." ucap Hanan diakhiri dengan tawa kecil penuh bahagia.

Anin tersipu malu. Pipinya langsung memerah seperti tomat karena blushing.

"Pipi kamu merah nin.. kayak tomat wkwk.." ucap Hanan tertawa kecil.

Anin dengan cepat menutupi pipinya karena malu.

"Gak apa-apa kok.. kamu imut kalau seperti itu heheh.." ucap Hanan.

Anin tersenyum.

"Terima kasih pak.. karena bapak telah hadir dalam hidup saya.. membuat rasa benci saya pada profesi bapak sedikit menghilang.. tetapi tidak menutup kemungkinan bagi saya untuk tetap membenci orang lain yang memiliki profesi seperti bapak.." ucap Anin.

"Kenapa?" ucap Hanan.