"SALSA, ADARA! STOP!!!!"
"Eh, anjir. Kalian denger, gak?" tanya Galih yang sedang mengaduk kopi hitamnya.
"Iya, gue denger. Itu kayak suara Aksa. Tapi, kenapa dia teriak-teriak, ya? Sambil manggil Adara sama Salsa segala, lagi"
"Jangan-jangan----"
Andi berlari dengan cukup cepat. Ia takut jika terjadi sesuatu pada kekasihnya.
"Na, kenapa?" tanya Andi yang menemukan Irona sedang berdiri
"Adara sama Salsa tadi berantem"
"Apa? Berantem? Kenapa?"
"Gue gak tau. Tadi gue di dalem sama Aksa, terus gue denger suara ribut-ribut dari sini. Emang kalian lagi pada di mana?"
"Kita lagi bikin kopi, Na. Supaya gak ngantuk" jawab Andi
"Terus, dua temen lo mana?"
"Tuh, masih di dapur"
"Kalian ini kenapa, sih? Kan saya udah bilang, kalian kerja yang kompak. Saling bertukar pikiran, bukan malah berantem kayak gini"
"Tapi, Pak. Adara duluan yang nyerang saya"