Download App
33.33% Feelling bad to love / Chapter 2: FBTL 2

Chapter 2: FBTL 2

Anna sedang sarapan dengan Sinta dan Audrey adik tirinya. Ayah Anna menikah lagi setelah ibunya meninggal. Hidup dengan mama tiri pasti kalian mengira sama seperti dongeng, Sang mama akan menyiksa anak tirinya jika ayahnya sedang berada di luar rumah. Dan bersikap baik jika Ayahnya pulang ke rumah.

Tapi Anna berbeda, Anna berani melawan, Anna gadis yang keras kepala dan tidak mudah menyerah, sejujurnya Anna dan keluarganya saling menyayangi dan peduli namun dengan cara mereka sendiri.

"Kak bagi duit dong buat jajan" kata Audrey

"Bukanya kemaren gue udah ngasih lo duit buat seminggu, baru 3 hari udah minta lagi."

"Udah abis buat nyalon sama temen gue"

"Astaga Audrey !!"

"Kasih aja Na, sama adek sendiri ko pelit" Sindir Sinta

Bukanya Anna pelit hanya saja uangnya harus dia bagi bagi untuk kebutuhan lainnya, Ayahnya hanya bekerja sebagai tukang kebun. Itu hanya cukup buat makan mereka sehari hari. Anna harus membiayai Audrey kuliah belum lagi mama nya yang suka belanja boros. Bertambah kekesalannya pagi ini.

"Kasih adik mu uang ya Nak, kasian dia nanti tidak jajan" Gani menengahi pertengkaran pagi ini

"Ayah kenapa sih selalu ma jain mereka, Ayah liat sekarang mereka makin ngelunjak!" Anna berdiri dan mengeluarkan beberapa lembar uang di taruh di atas meja. Setelahnya iya langsung berangkat kerja. Walaupun Anna marah dia tetap tidak tega melihat Audrey tidak makan siang di kampus nanti.

***********

Acara penyambutan dan peresmian jabatan CEO baru telah tiba. Semua karyawan berdiri untuk menyambut kedatangan CEO baru.

Billy beserta istrinya memasuki wilayah kantor. Di belakang mereka ada seorang nenek nenek yang sudah di pastikan jika dia Jane orlado, ibu dari Billy.

Selang beberapa menit muncullah sosok pria bersetelan jaz mahal berwarna abu abu, wajah tampannya menyita seluruh karyawan yang berada di sana. Aura kepemimpinan sudah terasa dari jauh, tidak di ragukan lagi jika dia lah sang CEO baru.

"Perkenal kan Putraku Noah Genta Orlado CEO baru kalian" Ucapan Billy membuyarkan lamunan semua orang.

Teresa seorang sekretaris Billy mempersilahkan Noah untuk memgucapkan sepatah kata untuk karyawan nya.

"Seperti yang kalian ketahui saya CEO baru kalian semua, Mohon kerja samanya" lugas Noah datar tanpa senyuman.

Setelah mengucapkan kalimatnya Noah bergegas menuju ke ruangannya di ikuti orang tua juga nenek nya.

"Astaga Sya ganteng bangett, jantung gue rasanya mau copot " kata Rachel sembari memegangi dada.

"Ya ampun kalo kaya gini, sakit pun gue bela belain berangkat kerja biar bisa liat wajah gantengnya" Timpal Alisya.

" Ga sia sia gue bangun pagi buta cuman buat dandan"

" Semoga aja dia jodoh gue Syaa"

"Inget febian, gue aduin lo nanti" kata Anna akhirnya

"Yaelah lo Na, ga bisa liat temen seneng dikit apa"

"Lagian kalian sadar dong, kalian udah bela belain dandan wow kaya gini buat dia, kalian tadi liat dia melirik ke arah lo lo pada? Engga kan? Ishhh"

"Na jahat amat sih jadi temen "

Anna menghadap di depan Rachel.

" Rachel sayanganya Anna, ini ya gue bukanya jahat sama kalian, justru gue sayang sama kalian, gue cuman nyadari kalian kalo setatus kita sama dia itu beda banget jadi ga mungkin buat bersatu. "

"Serius amat si Na, Gue juga sadar kali tapi apa salahnya sih gue berkhayal dikit."

"Gue juga sadar kalo gue udah punya Febian yang cintanya selangit sama gue, dan kalo sama pak Noah mah gue cuman fans nya"

"Sedang apa kalian di sini? Kembali ke tempat masing-masing"

Mereka kaget mendengar suara Bu Dona, Atasan di divisi mereka. Kemudian mereka melarikan diri ke tempat meja mereka, sebelum bu dona menceramahinya lebih lama lagi.

Anna menggerakkan jari jarinya di atas keyboard, Pandangannya fokus mengarah ke arah komputer. Ia di sibukan oleh laporan akhir bulan. Posisi Anna sebagai Admin di sini.

"Anna tolong berikan berkas ini ke ruangan pak Noah" perintah Bu Dona

Anna berhenti mengetik

"Lo ko saya si Bu? Itu Rachel kalo ngga Alisya aja"

"Kan kamu Admin nya Anna"

"Alisya aja bu, pasti mau ko" mendengar namanya di sebut Alisya segera menghampiri danmenawarkan diri denga suka hati kepada bu Dona.

"Saya aja gapapa ko bu, Anna kan lagi sibuk"

"Kenapa jadi kalian yang ngatur?" tegur Bu Dona dengan nada marah.

Alisya berlari melarikan diri kembali ke mejanya

"Eh-- eng--- engga bukan gitu bu" Anna tiba tiba menjadi gagap.

"Sini biar saya antar berkasnya" ucap Anna mengalah, daripada melihat Bu Dona mengamuk kan gawat.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login