╶╌╌╌╌𖣲̸╌╌╌╌╴
0. Hadiah Pertama di Putih Abu-abu
╶╌╌╌╌𖣲̸╌╌╌╌╴
Gadis yang baru keluar dari ruang BP itu menggerakkan kakinya untuk menyeberangi jembatan kaca yang menghubungkan antara gedung SOSHUM dengan SAINTEK tanpa rasa takut sama sekali, sedang jam pelajaran masih berlangsung di setiap kelas. Hari ini, dia melupakan buku tugas bahasa Inggrisnya, membuat guru mata pelajaran langsung memperintahkannya untuk menghadap kesiswaan.
Seharusnya begitu selesai dengan guru bagian kesiswaan, dia segera kembali ke kelas dan mengikuti pelajaran bahasa Inggris yang sudah tertinggal. Namun, kakinya mengkhianati keinginannya. Sepasang kaki itu dengan berani menelusuri koridor kelas SAINTEK dengan kepala yang masih terjaga, tidak menunduk dan tidak terlalu mendongak. Dia mengambil jalan ke kiri untuk sampai ke belakang gedung. Dengan begitu berani, dia mencengkram besi pembatas, sedang matanya memperhatikan anak SAINTEK 1 yang katanya merupakan kelas unggulan yang sedang bermain softball. Mata lisr gadis itu menjelajah ke bawah sana untuk menemukan cowok dengan nama punggung Abyan. Lalu, senyum puasnya terbit ketika dia sudah menemukan cowok yang dia cari.
Abyan Athar Bimasena. Nama itu terus dia gumamkan di dalam hati.
Ketika melihat Abyan mengambil alih bat dan berjalan dengan tenangnya menuju batter box, senyum gadis itu semakin merekah. Dia tahu sekali jika Abyan adalah seorang patcher handalan saat SMP dulu. Namun, kemampuan cowok itu dalam mencetak hit juga tidak bisa diremehkan. Cengkraman gadis itu pada besi pembatas semakin erat begitu melihat patcher bersiap-siap untuk melempar bola dari tempatnya. Ketika bola itu dilempar dengan bagus, Abyan memukulnya dengan tidak kalah bagus. Setelahnya cowok yang biasanya menggunakan topi baseball itu, melemparkan bat ke rumput, lalu berlari untuk masuk ke base 1.
Drrrt
Fokusnya terhadap Abyan yang tampak keren di bawah terik matahari, rambut yang berantakan pun harus teralih pada benda pipih yang berada di saku almameter biru navy-nya.
Lo kemana? Masuk! Jangan nyasar-nyasar!
Gadis itu menghela napasnya, suntuk. Akhirnya pun dia beranjak setelah melihat Abyan sudah menyingkir dari lapangan untuk beristirahat. Dan bukannya langsung patuh dengan perintah teman sekelasnya, gadis itu justru dengan berani menyusup ke dalam kelas SAINTEK 1. Dia berdiri dengan tidak gentar di sisi meja yang di kursinya terdapat nama Abyan, lalu mengeluarkan benda yang sedari tadi tersimpan rapih di saku besar di bagian dalam almameternya. Topi baseball dengan ukiran nama Abyan Athar Bimasena itu dia letakkan di dalam tas.
Senyumnya kembali merekah ketika dia tak sengaja menghirup aroma seragam sekolah Abyan yang di letakkan di sandaran kursi. Wangi. Abyan selalu wangi.
Baiklah. Sepertinya sudah selesai. Dia harus kembali ke kelas. Segera.
Topi itu merupakan hadiah pertama di masa SMA ini dan hadiah yang kesekian kalinya sejak dia jatuh cinta akan pesona seorang Abyan Athar beberapa tahun yang lalu.
**
Semoga kalian suka. Penulis terbuka atas kritik dan saran.
Terima kasih,
Ath
— New chapter is coming soon — Write a review