Michael menaruh tangan kirinya di saku celananya, dan matanya yang hitam mencekam itu mengawasi wajah Gabby. Perempuan yang berdiri di depannya sekarang memiliki pipi yang memerah dan mata yang terbelalak kaget.
"A-ah, kamu, kamu," Gabby menggelengkan kepalanya, berusaha memperbaiki tutur katanya, "Kamu ngapain masih ada disini?"
Seperti yang Gabby duga, suaranya terdengar bergetar. Benar-benar memalukan!
Selama beberapa detik, tidak ada suara lagi yang mengelilingi lingkaran mereka. Kedua remaja itu hanya saling diam dan melihat satu sama lain.
"Kamu ngapain ngikutin aku akhir-akhir ini?" Akhirnya, Michael membuka mulutnya dan mengeluarkan suara rendah bercampur serak.
Seketika itu Gabby merasakan hatinya bergetar. Dia menggigit bibir bawahnya dan berusaha menjelaskan, "Oh, itu, Michael, kamu tahu kan kalau aku ada perlombaan karate Nasional sehabis ini?"
Michael hanya menaikan satu alisnya, memberi tanda agar Gabby melanjutkan.