Chapter 242: We're The Same

Cahaya bulan yang tengah bersinar terang di langit malam terlihat sangat indah. Beberapa kali dirinya terus menghela nafas dengan perasaan yang gelisah. Dia tak bisa terus menutupi segala hal di dunia ini, semuanya saling terhubung dan apa pun yang dia lakukan akan sia-sia saja. Lagi-lagi terdengar suara helaan nafas yang berat dan terdengar bergetar. Dia kembali menatap bulan purnama yang terlihat indah sampai dia menghilang bagaikan cahaya.

Samar-samar terlihat kunang-kunang yang terbang dengan indah memenuhi tempat yang baru saja dia datangi saat ini. Manik yang terang dan mulai dia buka itu dapat melihat cahaya indah yang menyinari tempat itu. Senyuman lebar dia tunjukkan dengan tatapan yang sedih. Walau bagaimana pun tempat ini bukanlah ciptaannya tapi ini adalah tempat penghubung dunia manusia dan dunia mereka.