Chapter 145: Memberi nama

Saat pagi, Ethan terbangun dan menegakkan tubuhnya kembali. Semalaman dia tidur sambil duduk dengan kepala bertumpu pada ranjang Luna. Dia tidak pernah melepas genggamannya pada tangan istrinya itu. Dengan wajah baru bangun tidurnya, dia menatap sang istri yang masih dengan kondisi yang sama. Pria itu beranjak berdiri, lalu mencondongkan tubuhnya untuk mencium kening istrinya.

"Good morning," ucap Ethan, lalu mencium bibir Luna dengan mata terpejam hingga beberapa saat. Setelah itu dia berjalan ke kamar mandi untuk mencuci wajah.

Selama Ethan di kamar mandi, datanglah dokter dengan beberpa suster untuk memeriksa kondisi Luna. Mereka melakukan rentetan pemeriksaan, menyuntikkan obat, lalu mengelap tubuhnya supaya bersih dan menggantikan pakaian.

"Ambil ASI nya untuk di buang. Supaya ketika dia sadar, dia masih bisa menyusui anaknya," seru Dokter cantik yang biasa menangani Luna.

"Baik, Dok," balas salah satu Suster. Mereka segera melakukan apa yang diperintahkan dokter itu.