Sharon menatap layar ponselnya dengan sendu, ia benar-benar merasa bersalah kepada Sahabatnya sendiri. Bagaimana San telah memukulnya yang berakhir membuat dirinya tidak bisa menahan diri hingga membuatnya memukul laki-laki itu dihadapana banyak orang.
Mengingat kejadian itu, ia benar-benar tidak tahu apa yang akan terjadi kepada San nanti ketika dirinya pulang ke rumah. Apa mungkin laki-laki itu akan mengatakan yang sebenarnya kepada Papa dan Mamanya?
"Astaga, gue bahkan gak bisa bayangin gimana nanti marahnya Papa kalau tahu gue ternyata penyebab San kaya gitu," ujar Sharon yang kini mulai merasa resah.
Sejak pulang Sekolah bahkan ia tidak pulang terlebih dahulu karena tiba-tiba teringat dengan Van. Sungguh, laki-laki itu benar-benar mengkhawatirkan keadaan Sahabatnya itu.
Sekali lagi ia memandangi Rumah yang berada dihadapannya ini denga perasaan bersalahnya. Pikirannya berkelana kemana perginya Van jika memang laki-laki itu tidak berada di Rumahnya?
Jangan lupa beli hak istimewa novel ini ya cuma 1 koin :)