Di Benua Douluo, Akademi Shrek.
Terlihat seorang wanita dengan kecantikan yang tidak tertandingi dengan nyamannya duduk menikmati sinar matahari pagi.
Semua yang ada disekitar, termasuk hewan dan tumbuhan seolah menyembahnya dengan memberi kenyamanan tertinggi pada wanita itu.
Tapi wanita itu hanya dengan nyaman menatap ke langit sembari tangannya mengelus perutnya yang saat ini mengembang sangat besar!
Wanita ini adalah Medusa, yang saat ini menatap luasnya bintang di langit tanpa ada sedikitpun kesusahan.
Dia tidak memiliki Kemahatahuan, tapi dia sebagai sosok yang satu tingkat di bawah Yang Kun, dia masih mampu melihat seluruh alam semesta pada satu waktu.
Tentu saja, ini karena kemampuan utama Medusa yang membuat apapun tidak terbatas, termasuk penglihatannya~
Adapun apakah dia melihat Yang Kun dengan Gu Yuena, Medusa hanya akan mengatakan tiga kata.
Dia tidak peduli!
Bukan karena apa, hantu tahu apa yang akan dilakukan orang itu.
Daripada pusing melihatnya dan memikirkan apa yang akan dia lakukan, lebih baik melihat kehidupan lain di galaxy lain!
Wuzz—
Tiba-tiba terdengar suara gesekan di udara yang membuat Medusa mengerutkan keningnya, "Apa yang kau lakukan kesini lagi, bocah."
"Haha, untuk entah keberapa kalinya, aku bukan bocah dan usiaku sudah melebihi angka 100 tahun."
Ternyata pengunjung itu adalah Mu En, Penguasa dari Sea God Pavilion!
Medusa mengendus dingin dan berkata, "Seratus tahun? Jika kau menambahkan seribu lagi di awal, aku masih bisa mengganti panggilannya."
Mu En hanya menggelengkan kepalanya, dan disaat dia ingin duduk, ranting pohon segera menyulur membentuk sebuah kursi santai untuknya.
Lagipula punggungnya terluka, dan duduk di kursi biasa akan sangat menambah rasa sakit di punggungnya!
"...."
Suasana menjadi sedikit tenang sekali lagi, karena mentalitas keduanya memang suka rasa santai~
Tapi Medusa tahu bahwa Mu En tidak akan memcarinya tanpa suatu alasan yang jelas. Ini sudah terjadi selama enam bulan ini!
Ya, perbedaan waktu memang berlaku, dan Yang Kun disini sudah pergi selama sebulan tambahan!
Jadi usia kandungan Medusa sekarang mendekati angka 7 bulan!
"Katakanlah, apa lagi tujuanmu sekarang?"
Mu En tersenyum ramah dan membuka mulutnya, "Aku ingin kau membantu salah satu murid di bawah muridku Yan Shaozhe, untuk memburu Spirit Beast."
"Kau tahu bukan, aku sedang hamil sekarang?"
"Wanita hamil yang dapat dengan mudah menerbangkanku puluhan ribu mil jauhnya hanya dengan satu pukulan?" Mu En tertawa pahit.
Dia masih ingat hal ini dengan jelas, untungnya meski dia mengalami hal itu, luka lamanya tidak bertambah parah.
Hanya saja itu membutuhkan dua bulan perawatan di kasur dengan lebih dari 20 Spirit Master yang bergantian memberikan perawatan padanya~
Medusa langsung membuka mulutnya, "Siapa kali ini?"
"Itu Ling Lou Chen, gadis kecil es itu. Dia membutuhkan Spirit Ring keenam berelemen es, dan itu harus menuju ke Extreme North!"
Medusa terdiam sejenak, dan dia memikirkan apakah akan membantu atau tidak.
Meski dia tahu gadis kecil Ling Lou Chen ini, tapi mentalitas Medusa adalah bergerak jika dia mau dan tidak bergerak jika dia tidak mau!
Sungguh, sejak usia kandungannya semakin besar, dia menjadi semakin malas~
"....Baiklah, ayo kita lakukan. Mungkin saja aku bertemu dengan sesuatu yang menarik disana."
Mu En mengangguk dan berkata, "Mungkin saja, lagipula daerah itu masih tidak terjamah oleh manusia."
"Humph! Itu tidak akan terlalu lama sampai kemanusiaan menjamah tempat itu." Medusa menyangga pipinya dan mengatakan itu.
Mu En tidak bisa membantu tapi menganggukkan kepalanya, "Kemanusiaan memang akan terus berkembang."
"Tapi perkembangan terus menerus seperti ini juga akan merusak dunia ini, terlebih penggunaan logam berlebihan dari Sun and Moon Empire disana."
"Kau tahu itu baik." Medusa puas dengan jawabannya.
Dia berkata: "Manusia, karena mereka terus menciptakan sesuatu yang baru, mereka membutuhkan lebih banyak sumber daya untuk menunjang kebijaksanaan diri mereka sendiri."
"Heh! Bukankah ini tragis? Bukan hanya sumber daya alam, tapi kalian manusia juga memburu banyak Soul Beast secara membabi buta tanpa mengerti akibatnya."
"....Aku tahu ini seiring bertambahnya usia."
Mu En menutup matanya merenung tapi mulutnya terus bergerak: "Soul Beast, sekarang berada di ambang kepunahan."
"Hal terpenting adalah, tanpa mereka, kita tidak bisa berkembang lebih jauh."
"Alat dari Benua sebelah kuat, tapi itu masih membutuhkan kekuatan roh, yang artinya Spirit Master masih dibutuhkan."
"Kami Shrek menginginkan teknologi, sedangkan mereka menginginkan spirit master yang kuat."
"Artinya, itu semua membutuhkan kerja sama satu sama lain, dan keberadaan Soul Beast tidak bisa digantikan!"
Medusa menangkap sesuatu secara samar-samar, dan bertanya, "Apakah kau ingin mencari sesuatu untuk membantu kesetaraan antara Spirit Master dan Soul Beast?"
Tapi sayangnya Mu En menggelengkan kepalanya, "Aku sudah terlalu tua, ini akan kuserahkan tugasnya pada generasi muda lainnya."
"Manusia adalah spesies yang akan terus berkembang, aku yakin itu!"
Medusa tidak langsung menjawab kata-katanya, tetapi matanya tidak bisa menambahkan sentuhan jijik pada Mu En.
Lagipula pada awalnya dia adalah Manusia-Ular, sebelum akhirnya berkembang ke keberadaan abstrak yang melebihi dimensi ekualitas alam semesta!
Manusia memang kuat, tapi bukan berarti ras yang lain lemah!
Melihat mata itu, Mu En menggelengkan kepalanya dengan hampa.
Dalam pengertiannya, manusia akan terus berkembang setidaknya tiga kali lebih tinggi dari sebelumnya.
Dan tidak bisa dipungkiri bahwa Soul Beast sangat diperlukan!
"Katakanlah bocah, apakah kau tahu seberapa banyak manusia dan Soul Beast sebagai perbandingan sekarang?"
Tidak menunggu dia menjawab, Medusa berkata, "Ini hanya sekitar sepuluh persen jumlah total kalian para manusia!"
Mu En terkejut dan kehilangan suaranya: "Aapakah sudah sebegitu parahnya..."
Medusa mencibir, "Lihat, kau hanya tahu itu akan punah, tapi untuk spesifiknya kalian tidak akan tahu."
"Karena kalian hanya menggunakan Soul Beast sebagai alat!"
"Tapi coba pikirkan, apakah menurutmu Soul Beast itu seperti kutu loncat manusia mu?"
"Mereka adalah keberadaan spesies berumur panjang, tapi karena ini pula dibutuhkan waktu lama bagi mereka untuk bereproduksi."
"Mereka adalah binatang, dan tidak ada individu yang dapat mewakili mereka kecuali diri mereka sendiri."
"Sekarang aku bertanya, bagaimana kalian manusia akam berkembang tanpa mereka? Haha, sungguh bodoh."
Dengan gerakan menyisihkan rambut dari wajahnya yang sempurna, dia berkata: "Dari awal sejak akhir, kalian manusia di Planet ini hanyalah keberadaan rendahan yang bahkan tidak bisa berkembang tanpa ada bantuan spesies lain."
"Jadi kalian masih mengatakan kalian spesies terkuat?"
"Bodoh, manusia adalah spesies terlemah, yang membedakan mereka adalah karena kelemahan inilah yang mendorong mereka maju?"
"Tujuh emosi dan tujuh keinginan, ini adalah dasar pondasi kalian. Kalian adalah perusak, dan bukan pencipta!"
"Sekarang kalian masih berpikir berkembang, apa kalian pernah berpikir untuk membayar hutang kalian?"