3. Line
Sekarang Luci sedang berada di rumah, tepatnya berada di kamarnya.
"Tok! Tok! Tok!" suara ketukan pintu kamar luci
Ceklekk pintu pun di buka oleh Luci dari dalam kamar.
"Dek, tolong beliin Mama tepung jagung dong di supermarket," perintah Mama Lina kepada Luci, Luci yang mendengar mamanya menyuruh ke supermarket dia pun langsung bersiap siap.
"Iya Ma," kata Luci, setelah itu mama lina pun keluar dari kamar Luci.
***
"Emm yang mana ya tepung jagung," gumam Luci sambil mencari tepung jagung di jenis jenis tepung.
"Nahh itu." tunjuk Luci sambil tersenyum karena ia sudah menemukan tepungnya.
"Ihh tinggi banget, luci kan nggak sampai ngambilnya." gerutu Luci.
"Siapa sih pemilik supermarket ini, ntar kalau ketemu sama pemiliknya bakalan Luci marahi, siapa suruh narok kebutuhan sehari hari di rak paling atas!" oceh nya sembari berusaha mengambil tepung tersebut.
Saat Luci berusaha ingin mengambil tepungnya, Tiba tiba ada seseorang yang membantu Luci mengambil tepung itu, Luci yang melihat tepung itu sudah beralih ke tangan orang lain dia pun melihat ke arah orang itu.
"Aldo!" seru Luci sambil fokus melihat Aldo, Aldo yang melihat Luci hanya bengong akhirnya dia meletakkan tepung itu di keranjang Luci dan kemudian dia pergi.
"Eh tunggu dulu!" teriak Luci sambil berlari ke arah Aldo, tapi percuma saja usahanya itu Aldo sudah jauh pergi meinggalkannya.
***
Pagi ini Luci sudah berada di sekolah, Luci sekarang sedang termenung duduk sendirian di kursinya, dia sengaja hari ini datang pagi, karena sebelum ke kelas Luci mampir terlebih dahulu ke kelas Aldo, untuk meletakkan bekal yang telah ia bawah di dalam laci meja Aldo.
"Oii bengong bengong wae, ngopi ngapa ngopi!" teriak Puput mengejutkan Luci.
"Ihh lo Put, Luci kan nggak kaget jadinya." kata Luci sambil menyulurkan lidahnya.
"Garing ci garing!" kata puput sambil duduk di sebelah luci
"Ih Puput ngambekan nggak lucu tau." kata Luci sambil memegang tangan Puput, Puput hanya berdehem.
"Luci ada cerita baru lo Put." kata Luci sambil menggoyangkan tangan Puput.
"Apaan?" tanya Puput antusiasa sambil memandamg Luci.
"Kemaren Luci ketemu sama Aldo di supermarket, terus dia nolongi Luci waktu Luci mau ambil tepung di rak paling atas, karena Luci nggak sampai jadi Aldo yang nolonginya, lo tau nggak Luci bahagia banget karna kemaren itu Aldo ganteng banget, seandainya dia jodoh Luci ya Put, luci pasti seneng banget." kata Luci sambil tersenyum senyum sendiri.
"Ngalu aja terus sampai lo sukses." kata Puput menoer kepala Luci.
"Nggak usah mainni kepala orang juga ledis!" kata Luci yang cemberut.
Sedangkan Puput hanya mengangkat bahunya cuek.
***
KRING!! KRING!! KRING!!
"Yes istirahatt!" gumam Luci sambil mengemas Buku bukunya.
"Kenapa, semangat banget kaya nya mau istirahat?" tanya Puput sambil berdiri ingin keluar kelas menuju kantin, Luci yang melihat Puput berjalan keluar kelas dia pun menyusulnya menuju kantin.
"Iya Luci semangat banget, karena nanti Luci mau liat kalau Aldo ke kantin, berarti dia nggak makan bekal dari Luci, tapi kalau dia nggak ke kantin itu artinya dia udah makan bekal yang Luci kasih, karna di tutup bekal itu Luci nulis gini (aldo makan bekalnya waktu istirahat ya karna kalau waktu istirahat bekalnya lebih enak rasanya) hehehe!" kata Luci sambil tertawa sendiri.
"Lo ngasih bekal ke aldo?" tanya Puput sembari menatap ke arah Luci.
"Iya Put, udah ah jangan nanya lagi, sekarang Puput pesani Luci batagor ya soalnya Luci laper." kata Luci sambil tersenyum lebar, mereka sekarang sudah berada dikantin.
"Iya Ci, sekarang lo cari tempat untuk kita makan," kata Puput sambil beranjak meninggalkan Luci, Luci pun beranjak mencari tempat dan akhirnya dia menemukan tempat untuk mereka makan, di meja paling pojok yang mengarah langsung ke lapangan Basket.
Tak selang beberapa saat, akhirnya Puput datang dengan nampan di tangannya.
"Ini punya lo," kata Puput memberikan semangkok batagor dan satu buah minuman dingin.
"Makasih Puput." ujar Luci sembari tersenyum.
"Hmm," jawab Puput.
Kemudian Luci dan Puput segera menyantap makanan mereka masing masing.
Saat sedang makan Luci tidak sengaja melihat seorang murid tengah duduk di tempat untuk nonton pertandingan basket.
"Ehh ehh itu bukannya Aldo ya Put?" tanya Luci sambil menghadap ke arah lapangan basket, yang dimana di sana ada Aldo duduk di tempat orang untuk menonton pertandingan basket, dan dia sedang membaca buku.
"Iya deh Ci kayanya!" seru Puput sambil mengunyah ciloknya.
"Berarti dia makan dong bekal dari Luci, tandanya dia nggak ke kantin " seru Luci sambil tersenyum bahagia.
"Mungkin." jawab Puput.
"Yaudah deh, sekarang Luci mau samperi Aldo dulu ya Put, babai," kata Luci sambil berjalan menuju lapangan basket.
Puput yang melihat tingkah Luci hanya geleng-geleng kepala.
"Ekhem," Luci berdehem dan disini dia melihat bahwa Aldo tidak menghirau kan keberadaannya.
"Haii Do!" sapa Luci sembari duduk di samping Aldo, dan lagi-lagi Luci di kacangi oleh Aldo.
"Huh untung Luci suka sama Aldo, kalau nggak udah Luci cabig-cabig tu wajah Aldo." batin Luci yang kesal.
"Aldo lagi baca apa?" tanya Luci sambil mendekat kearah Aldo.
"Jangan ganggu gue," kata Aldo sambil terus fokus ke buku yang di bacanya.
"Ehh Aldo jangan marah-marah ntar cepat tua lo hehe " kata Luci sambil tertawa.
Aldo dia tidak menggubris perkataan Luci.
"Oyya hampir Luci lupa apa tujuan Luci ke sini" gumam Luci sambil menepuk jidatnya.
"Aldo Luci boleh nggak mintak IDLINE nya Aldo?" kata Luci sembari duduk di samping Aldo.
"Nggak punya," jawab Aldo tanpa melihat kearah lawan bicaranya
"Bohong, kalau bohong hidung nya jadi panjang kaya hidung pinokio!" kata Luci sembari menatap Aldo dengan intens.
Aldo yang mulai merasa tidak nyaman akan keberadaan Luci dia pun mulai beranjak pergi meninggalkan Luci.
"Eee Aldo mau kamana atuh!" teriak Luci memakai bahasa sunda sambil mengejar Aldo yang sedang berjalan menuju kelasnya.
"Ihh tunggu!" kata Luci sambil memegang tangan Aldo.
Aldo yang merasa kalau Luci sudah lancang terhadapnya dan dia pun mendorong Luci pelan.
Tetapi Aldo bingung kenapa Luci bisa terjatuh padahal dia hanya mendorongnya dengan pelan.
"Lo kok pingsan sih, jelas jelas gue dorongnya pelan," gumam Aldo bertanya tanya.
Aldo tersenyum miring saat mengetahui rencana apa yang sedang Luci mainkan sekarang ini.
Aldo yang tidak mau ngambil pusing pun dia langsung meninggalkan Luci yang pura pura pingsan.
Luci yang melihat Aldo mulai menjauh darinya dia pun membuka matanya dan langsung berlari menyusul Aldo.
"Aldo tunggu!" kata Luci setiba di samping Aldo.
"Kenapa ninggali Luci, Luci kan lagi pingsan," kata Luci sembari berlari menghampiri Aldo.
Aldo pun melihat kearah Luci yang kini berjalan di samping nya.
"Gue paling benci sama cewek yang suka bohong." setelah mengakatan itu Aldo langsung melanjutkan jalannya dengan tangan sebelah kiri yang di masukkan ke dalam saku celana dan tangan kanannya membawa buku.
"Waw! Itu kalimat terpanjang Aldo yang pernah Luci dengar," kata Luci sambil berjalan disamping Aldo dengan bertepuk tangan.
"Perasaan lo aja," jawab Aldo.
Banyak siswa siswi yang melihat Aldo dan Luci sedang berjalan beriringan karena mereka sekarang sedang berada di koridor.
"Aldo juga bilang kalau Aldo nggak suka cewek pembohong, tapi kan Luci nggak bohong Aldo!" kata Luci sambil menatap ke arah Aldo.
"Terus?" tanya Aldo terus fokus menghadap ke depan.
"Terus apanya? Coba kalau ngomong itu jangan singkat singkat Luci nggak ngerti," kata Luci sambil memayunkan bibirnya.
Aldo pun melirik ke arah Luci.
"Lo bohong," kata Aldo.
"luci nggak bohong Aldo, tadi beneran luci emang pingsan tapi cuma 30 detik hehe." kata Luci cenyenyesan.
Aldo tidak menggubris perkataan Luci dan setibanya dia di depan kelasnya saat dia hendak memasuki kelasnya tiba-tiba Luci menahannya.
"Jangan masuk dulu, jawab per.__" belum sempat Luci melanjutka perkataannya tiba-tiba Aldo langsung memotongnya.
"Aldo.dr" kata aldo setelah itu dia langsung masuk kedalam kelas dan meninggalkan Luci yang masih bingung apa yang di maksud oleh Aldo.
"Aldo.dr maksudnya?" gumam Luci.
"Owalahh mungkin itu id linenyaa Aldo, ya itu pasti id linenya aldo YES!" teriak luci tanpa sadar semua siswa yang ada di sana memandang Luci aneh.
Luci segera pergi dari depan kelas Aldo dengan senyuman mengembang. "Huh sok jual mahal, padahal tadi dia juga bohong, katanya nggak ada Line tapi ternyata ada." gumam Luci yang sedikit kesal.
***
"Gimana ni chat nggak ya?" kata Luci sekarang dia sedang berada di kamarnya.
"Chat ajalah," Kata luci sembari mengirim pesan kepada Aldo.
Aldo.dr
Haii Do addbck ya! Ini Luci!
Disisi lain tiba-tiba Aldo merasa handphone nya bergetar menandakan ada pesan yang masuk.
Lucika.lp menambahkan anda sebagai temannya.
Aldo menaikan satu alisnya dia bertanya tanya siapakah yang telah meng add linenya.
Tiba tiba ada notif pesan dari LUCIKA.LP
Haii Do addbck ya! Ini Luci!
Setelah membaca pesan itu Aldo pun meng addbck linenya Luci.
***
Sedari tadi Luci mondar mandir di kamarnya menunggu notif dari Aldo, dan akhirnya terdengar suara handphone Luci berbunyi.
Aldo.dr telah menerima permintaan pertemanan anda.
"YES! Aldo addbck line Luci! Ahhhhh! aldo aiilappyuuu eh maksudnya aiilopyouu!" teriak Luci di dalam kamarnya sembari berjoget ria.
.
.
.Bersambung jangan lupa Vote dan komentarnya manis