KANYA
Arsen nggak hanya membawa si bibi, tapi mama juga ternyata ikut. Bahkan mama membawa banyak makanan dari rumah. Mama mencebik saat melihatku tengah membereskan pakaian.
"Kenapa sih kalian harus pindah? Padahal di sini apartemennya bagus, strategis juga," ujarnya seraya duduk di tepi tempat tidur.
"Di sini terlalu luas, Ma. Kalau aku ditinggal Naren rasanya parno sendiri. Rasanya serem unit sebesar ini cuma ada aku doang," terangku sembari memasukkan baju-baju ke dalam koper.
Baju yang aku nggak terlalu banyak, hanya butuh satu travel bag ukuran besar semuanya sudah bisa masuk.
Berbeda dengan Naren. Sepertinya perlu dua kali angkut untuk bisa memindahkan semua baju miliknya.
Bibi tampak sudah membereskan baju milik Naren. Ada dua travel bag. Belum termasuk sepatu.
"Makanya mama ingin kalian cepet punya anak biar kamu juga nggak kesepian."