Angkasa mengejar Lily yang buru-buru pergi keluar dari gedung hotel. Angkasa memang tidak melihat ada air mata keluar dari pipi Lily. Tapi melihat raut kesedihan yang terpancar membuat Angkasa sadar bahwa ada hal salah yang baru saja terjadi.
Dua langkah lagi, akhirnya Angkasa berhasil memegang tangan Lily. Lily berhenti melangkahkan kakinya pergi, Angkasa membalik tubuh Lily menghadap ke arahnya, namun Lily sama sekali tidak membalas tatapan matanya. Lily terus menundukkan kepalanya.
"Ly, papa habis bilang apa sama kamu?" Lily langsung mendongak, maniknya membulat seakan memberitahu Angkasa bahwa papanya benar sudah mengatakan sesuatu.
"Aku mau pulang dulu."
"Oke, tapi nanti habis di rumah kamu cerita sama aku." Angkasa langsung menggandeng tangan Lily tanpa berkata apapun lagi. Namun dengan cepat Lily menarik tangannya, hingga Angkasa membalik tubuhnya menghadap Lily dengan bingung.
"Kamu mau ke mana Sa?"
"Aku mau antar kamu, apa lagi?"
Maaf banget kalau habis bab ini isinya bab yang lama, jangan di buka dulu, bakal author perbaiki malam ini juga...
maaf
author lagi enggak fokus nulis karena baru aja putus cinta.
this is so hurt
i cant handle this feeling